Hasil Mulung Barang Bekas Bawa Legiman dan Istri ke Tanah Suci

Intinya sih...
- Umat Islam dari berbagai penjuru dunia mulai berangkat ke Arab Saudi untuk melaksanakan ibadah haji tahun 2025, termasuk jemaah haji di Indonesia.
- Legiman, seorang pemulung asal Glagah Ombo, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah berhasil menabung sejak tahun 1986 dengan uang hasil barang bekas untuk berangkat haji
- Pada tahun 2012, Legiman baru mengetahui saldo tabungannya sebesar Rp54 juta dan dapat berangkat haji bersama istri tahun 2025 setelah rajin mengumpulkan barang bekas setiap hari.
Jakarta, IDN Times - Umat Islam dari berbagai penjuru dunia mulai berangkat ke Arab Saudi untuk melaksanakan ibadah haji tahun 2025. Begitu juga dengan jemaah haji di Indonesia.
Orang dari berbagai latar belakang pekerjaan dan status sosial berangkat untuk melaksanakan rukun Islam ke-5. Tak sedikit, masyarakat yang berasal dari ekonomi kelas bawah turut berangkat ke Baitullah.
Ya, ibadah haji merupakan panggilan Ilahi. Apabila Allah SWT meridhai, siapa saja bisa berangkat ke Tanah Suci tanpa melihat status sosialnya. Begitu juga Legiman (66). Seorang pemulung asal Glagah Ombo, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah berangkat ke Baitullah bersama istrinya.
Dilansir dari laman resmi Kemenag, Legiman menabung sejak tahun 1986. Ketika itu, dia bekerja di Dinas Pekerjaan Umum Semarang dengan gaji Rp18 ribu per bulan.
"Saya mulai nabung sejak tahun 1986, seribu rupiah per hari,” ujar Legiman.
1. Mulai mengumpulkan barang bekas
Merasa kurang dengan penghasilannya, Legiman mulai mengumpulkan barang bekas. Uang yang didapat dari hasil barang bekas itu kemudian Legiman kumpulkan dan ditabung ke bank.
"Botol plastik, kardus, apa saja saya kumpulkan. Sebulan bisa dapat tambahan Rp20-Rp40 ribu, langsung saya tabung ke bank,” kata dia.
Pada tahun 2012, Legiman memutuskan untuk mengecek saldonya. Dengan perasaan haru, Legiman tak menyangka saldo tabungannya sebesar Rp54 juta.
Ketika itu, Legiman berpikir uang sebesar itu cukup untuk dua orang berangkat haji. Dia ingin mengajak istrinya ke Tanah Suci.
2. Legiman sampaikan ke anak-anaknya akan berangkat haji
Sepulang dari bank, Legiman berdiskusi dengan ketiga anaknya mengenai rencana berangkat berhaji dengan istri.
"Anak-anak mendukung. Besoknya langsung saya urus semua persyaratan,” ucap dia.
Rupanya, Legiman baru mengetahui Rp54 juta itu baru cukup untuk setoran awal saja, belum cukup untuk melunasi seluruh biayanya. Legiman tambah semangat mengumpulkan barang bekas.
3. Sempat diprediksi akan berangkat pada tahun 2026
Terlebih, Legiman diberi tahu oleh Kantor Urusan Agama (KUA) setempat Legiman dan istri bisa berangkat haji tahun 2026. Setiap hari Legiman rajin mengumpulkan barang bekas.
Hasilnya selalu ditabungkan. Pikirannya hanya satu, bisa berangkat haji bersama istri.
Kabar baik pun datang, Legiman mendapat informasi bisa berangkat haji bersama istri tahun 2025. Lebih cepat dari perkiraannya.
“Saya langsung sujud syukur. Nggak nyangka secepat ini. Rasanya kayak mimpi,” ujar dia.
Kini, Legiman dan istri masuk ke Embarkasi Solo pada 11 Mei 2025 dan tergabung pada kelompok terbang (kloter) 35 Embarkasi Solo (SOC 35).
Legiman bersyukur, penantiannya menabung sejak tahun 1986 untuk berangkat haji bisa terwujud.
"Yang penting yakin, jangan menyerah, Allah pasti buka jalan," imbuhnya.