Jakarta, IDN Times - Umat Islam dari berbagai penjuru dunia mulai berangkat ke Arab Saudi untuk melaksanakan ibadah haji tahun 2025. Begitu juga dengan jemaah haji di Indonesia.
Orang dari berbagai latar belakang pekerjaan dan status sosial berangkat untuk melaksanakan rukun Islam ke-5. Tak sedikit, masyarakat yang berasal dari ekonomi kelas bawah turut berangkat ke Baitullah.
Ya, ibadah haji merupakan panggilan Ilahi. Apabila Allah SWT meridhai, siapa saja bisa berangkat ke Tanah Suci tanpa melihat status sosialnya. Begitu juga Legiman (66). Seorang pemulung asal Glagah Ombo, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah berangkat ke Baitullah bersama istrinya.
Dilansir dari laman resmi Kemenag, Legiman menabung sejak tahun 1986. Ketika itu, dia bekerja di Dinas Pekerjaan Umum Semarang dengan gaji Rp18 ribu per bulan.
"Saya mulai nabung sejak tahun 1986, seribu rupiah per hari,” ujar Legiman.
