Hasil Tes COVID PMI dari Malaysia Palsu, Omicron Kian Mengancam

Jakarta, IDN Times - Hasil tes Polymerase Chain Reaction (PCR) palsu yang dibawa oleh pekerja migran Indonesia (PMI) dari Malaysia menambah risiko menyebarnya COVID-19 di Batam, menyusul merebaknya varian Omicron.
Oleh karena itu, Satgas Penanganan COVID-19 berupaya memperketat pengawasan pintu perbatasan melalui transportasi laut dan memastikan karantina berjalan dengan baik.
“Entry test untuk setiap orang yang datang sebagian besar PMI dari Malaysia dan Singapura menjadi keharusan. Selain itu kami juga akan menambah tempat-tempat karantina baru,” tutur Deputi Penanganan Darurat BNPB, Mayjen TNI Fajar Setyawan, dalam siaran tertulis, Jumat (31/12/2021)
1. Rata-rata 250 warga negara tetangga masuk melalui Batam
Batam merupakan satu dari dua gerbang kedatangan melalui laut yang dibuka pemerintah dalam situasi pandemik COVID-19. Fajar mengatakan, saat ini rata-rata kedatangan harian mencapai 250 orang berasal dari Singapura dan Johor, Malaysia.
Berdasarkan analisis ketersediaan tempat tidur karantina terpusat pemerintah maupun hotel di Batam diperlukan 2.750 tempat tidur. Sementara, ketersedian tempat tidur sebanyak 2.712, sehingga kurang 38 tempat tidur.
2. Tempat karantina masih kurang
Fajar mengakui dengan asumsi pemakaian hotel yang maksimum, masih terdapat kekurangan tempat karantina pelaku perjalanan luar negeri (PPLN).
"Kenyataan di lapangan, kedatangan PMI lebih banyak dibandingkan non-PMI dan keterpakaian hotel tidak sebanyak fasilitas milik pemerintah. Dengan demikian fasilitas karantina milik pemerintah harus ditambah agar tidak menimbulkan penumpukan,” tutur Fajar
Saat ini keterisian tempat tidur karantina terpusat untuk PMI, pelajar, dan ASN di Batam mencapai 95 persen. Adapun untuk hotel sebesar 32 persen.
3. Belum ditemukan kasus Omicron melalui Batam
Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito, menambahkan selama periode Desember ditemukan 353 orang positif COVID-19.
“Angka ini naik dua kali lipat lebih dari 168 kasus pada November. Sebagian besar positif saat tes PCR kedua. Ini menunjukkan karantina 10 hari efektif untuk melakukan penyaringan, sehingga penularan lebih luas bisa dicegah," katanya.
Dari kasus penularan COVID-19 pelaku perjalanan internasional melalui Batam, hasil whole genome squencing (WGF) belum menemukan satupun Varian Omicron.
4. Pemerintah perketat penjagaan perbatasan
Menurut Wiku, prioritas mitigasi transmisi jalur laut Batam saat ini adalah memperketat penjagaan perbatasan, mengingat banyak PMI dari Malaysia yang ternyata positif COVID-19.
“Selain itu, penambahan tempat tidur karantina juga menjadi prioritas pemerintah saat ini demi mengantisipasi peningkatan kedatangan di periode Natal dan Tahun Baru," ujarnya.