Jakarta, IDN Times - Staf Seksi Pemanfaatan Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta, Toto Suwantoro, mengatakan penggunaan hidran di ibu kota untuk memadamkan api dalam kejadian kebakaran sangat tergantung dengan operator air. Dalam hal ini, Palyja dan Aetra.
Menurut Toto, hidran pilar yang dipasang di pinggir-pinggir jalan, saat ini dalam kondisi baik. Namun apakah hidran itu dapat difungsikan atau tidak tergantung operator air.
"Hidran pilar di pinggir jalan, saat ini sebetulnya kalau dibilang baik ya baik, tapi kita tergantung Palyja dan Aetra, karena mereka yang memasok airnya," kata Toto kepada IDN Times, Selasa (17/1/2023).
Karena itu, kata Toto, saat kondisi hidran itu dikatakan baik, tetapi belum tentu air dari saluran di bawahnya ke luar. Apalagi, kata dia, jika musim kemarau untuk mendapatkan air cukup sulit.
"Kalau dibilang baik, itu kan kondisi fisiknya (hidran). Kalau saluran air di bawahnya belum tentu juga, karena tergantung Aetra dan Palyja, ada airnya atau tidak. Biasanya mereka mengkondisikan mana yang dibuka jalurnya. Biasanya dia lebih diutamakan untuk kebutuhan rumah tangga ketimbang pemadam," kata dia.