Hanya 60-70 Persen Hidran di DKI yang Berfungsi

Jakarta, IDN Times - Hidran atau alat pemadam kebakaran yang dipasang permanen untuk mengalirkan air di Ibu Kota hanya berfungsi 60-70 persen.
Data Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta tahun 2022 menunjukkan, ada sebanyak 1.287 hidran di DKI.
"Kalau berfungsi kurang lebih 60-70 persen, rusak sekitar 35-40 persen, tapi itu berfungsi baik juga belum tentu bisa dipakai, tergantung airnya ada atau tidak," kata Staf Seksi Pemanfaatan Dinas Gulkarmat DKI Jakarta, Toto Suwantoro, kepada IDN Times, Selasa (17/1/2023).
1. Kondisi hidran baik tapi tergantung ketersediaan air

Toto mengatakan, hidran pilar yang dipasang di pinggir-pinggir jalan, saat ini dalam kondisi yang baik. Namun apakah hidran itu dapat difungsikan atau tidak tergantung Palyja dan Aetra selaku operator air di Ibu Kota.
"Hidran pilar di pinggir jalan, saat ini sebetulnya kalau dibilang baik ya baik, tapi kita tergantung Palyja dan Aetra karena mereka yang memasok airnya," kata dia.
Oleh karena itu, saat kondisi hidran itu dikatakan baik, ujar dia, tetapi belum tentu air dari saluran di bawahnya bisa keluar.
"Biasanya mereka mengkondisikan mana yang dibuka jalurnya. Biasanya dia lebih diutamakan untuk kebutuhan rumah tangga ketimbang pemadam," kata Toto.
2. Baik kondisi fisik, belum tentu saluran airnya

Toto mengatakan, pihaknya sangat tergantung kepada para operator air tersebut dalam menggunakan hidran ketika kebakaran terjadi.
Apalagi, kata dia, jika musim kemarau air yang didapatkan untuk membantu memadamkan api kebakaran cukup sulit didapatkan.
"Kalau dibilang baik, itu kan kondisi fisiknya (hidran). Kalau saluran air di bawahnya, belum tentu juga karena tergantung Aetra dan Palyja ada airnya atau tidak," kata dia.
3. Lokasi penempatan hidran

Lebih lanjut Toto menjelaskan, hidran-hidran di Jakarta yang disimpan di lokasi yang strategis dan tidak mengganggu lalu lintas. Utamanya lokasi yang mudah dijangkau oleh tim pemadam kebakaran.
"Biasanya kalau ditaruh di perempatan kan mengganggu ketika kami ambil airnya. Tapi biasanya di daerah-daerah strategis," ujar dia.
Adapun dari 1.287 hidran di DKI Jakarta pada tahun 2022, terdapat 855 unit dalam kondisi baik dan 404 dalam kondisi rusak.
Jumlah tersebut terbagi atas Jakarta Pusat sebanyak 287 unit (201 baik, 86 rusak), Jakarta Utara 185 unit (110 baik, 75 rusak), Jakarta Barat 149 unit (50 baik, 97 rusak), Jakarta Selatan 246 unit (149 baik, 75 rusak), dan Jakarta Timur 420 unit (345 baik, 75 rusak).
4. Sepanjang tahun 2022, kebakaran jadi bencana paling banyak terjadi di Jakarta

Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta melakukan rekapitulasi jumlah berbagai bencana di Jakarta sepanjang tahun 2022.
Dari berbagai bencana yang terjadi, kebakaran menjadi peristiwa yang paling banyak terjadi.
Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD DKI Jakarta, M. Ridwan, mengatakan, terdapat 1.409 bencana di Ibu Kota dengan rincian 642 kebakaran, 127 banjir, 377 pohon tumbang, 197 jalan tergenang, 13 angin kencang, 14 tanah longsor, dan 2 gempa bumi yang getarannya terasa sampai Jakarta.
Selain itu, terdapat 37 bencana lainnya seperti bangunan roboh, orang tenggelam, kapal tenggelam, dan lainnya.