Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Banjir Sumatra, Prajurit TNI AD
Jenazah prajurit TNI AD Pelda Yudi Gunardi yang gugur ketika melakukan evakuasi longsor berhasil ditemukan. (Dokumentasi TNI AD)

Intinya sih...

  • Jenazah Pelda Yudi ditemukan di daerah Mega Mendung

  • Akses Padang menuju ke Bukittinggi masih lumpuh

  • Banjir di Sumbar akibatkan 165 orang meninggal dunia

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Satu prajurit TNI Angkatan Darat (AD) yang hilang usai terkena longsor di Jembatan Kembar Silaiang Bawah, Padang pada Kamis, 27 November 2025, akhirnya berhasil ditemukan. Satu prajurit TNI AD yang berhasil diidenfitikasi itu diketahui Pelda Yudi Gunardi yang merupakan anggota Subdenpom XX/E Padang Panjang.

"Dia akhirnya ditemukan dalam keadaan meninggal dunia setelah beberapa hari dinyatakan hilang saat menjalankan tugas kemanusiaan membantu evakuasi korban banjir dan longsor di wilayah Padang Panjang, Sumatra Barat," ujar Kapendam XX/Tuanku Imam Bonjol, Letkol Kav Taufiq di dalam keterangan tertulis, Selasa (2/12/2025).

Dengan begitu, ketiga prajurit TNI AD itu ditemukan gugur saat membantu proses evakuasi. Dua prajurit TNI AD yang sudah lebih dulu ditemukan, yakni Serda Robi dan Prada Zeni Marpaung.

Taufiq mengatakan, Pelda Yudi dilaporkan hilang kontak ketika melakukan evakuasi korban longsor. Tetapi, ketika proses evakuasi sedang berlangsung terjadi longsor susulan yang mengakibatkannya tertimbun material tebing dan terseret arus lumpur.

"Sehingga upaya pencarian menjadi sangat menantang bagi unsur gabungan di lapangan, tutur dia.

1. Jenazah Pelda Yudi ditemukan di daerah Mega Mendung

Satu jenazah prajurit TNI AD yang berhasil ditemukan usai tertimbun longsor di kawasan Jembatan Kembar Silaiang Bawah, Padang. (Dokumentasi TNI AD)

Kolonel Kav Taufiq mengatakan jenazah Pelda Yudi ditemukan pada Senin kemarin di daerah Mega Mendung, Jorong Air Mancur, Nagari Singgalang, Kabupaten Tanah Datar. Jenazah ditemukan saat satgas gabungan melakukan pencarian tanpa henti.

Mereka menggunakan alat berat dan melakukan evaluasi rutin di titik-titik rawan. Setelah melalui proses identifikasi oleh tim DVI Kota Padang Panjang, dipastikan salah satu jenazah yang ditemukan adalah Pelda Yudi Gunardi, anggota Subdenpom XX/E Pomdam XX/Tuanku Imam Bonjol.

"Setelah jenazah dimandikan dan dikafani, almarhum Pleda Yudi dibawa ke RST dr. Reksodiwiryo untuk disemayamkan sebelum diberangkatkan ke tempat peristirahatan terakhir di Dusun Sawo III, Kabupaten Batu Barat, Sumatra Utara," kata Taufiq.

Ia menambahkan, peristiwa itu sekaligus menegaskan bahwa dedikasi prajurit TNI dalam melindungi, menolong dan berada di garis terdepan bagi masyarakat merupakan komitmen tanpa syarat dan hal itu tidak pernah pudar.

2. Akses Padang menuju ke Bukittinggi masih lumpuh

Dampak kerusakan yang diakibatkan usai terjadi banjir di Sumatra Barat. (Dokumentasi BNPB)

Sementara, akibat jembatan itu dihantam banjir bandang dan material longsor, akses jalan dari Padang menuju ke Bukittinggi dan sebaliknya lumpuh total. Hingga saat ini, jalan tersebut belum bisa dilalui kendaraan. Selain itu, 30 rumah terdampak longsor.

Menurut Kepala Pelaksana BPBD Padang Panjang, Nofi Yanti, hingga Jumat pagi akses masih tertutup total.

"Alat berat sudah datang satu kemarin, namun belum berhasil memindahkan semua lumpur di atas jembatan. Lumpurnya sangat tinggi," ujar Nofi.

Dia mengatakan, sebanyak 130 personel gabungan diturunkan untuk membantu proses pembersihan.

3. Banjir di Sumbar akibatkan 165 orang meninggal dunia

Kondisi di Kabupaten Agam, Sumatra Barat usai dihantam banjir dan longsor. (Dokumentasi BNPB)

Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat 165 orang meninggal dunia dalam peristiwa banjir di Sumbar. Kepala BNPB, Letnan Jenderal TNI Suharyanto, mengatakan, jumlah korban meninggal dunia berpeluang bertambah lantaran masih terdapat korban yang hilang. Sebanyak 114 orang masih belum ditemukan usai banjir di Sumbar.

Sementara, jumlah korban meninggal dunia akibat banjir dan longsor yang menghantam Provinsi Aceh sudah menembus 156 jiwa. Perwira tinggi di TNI AD itu mengatakan, banjir dan longsor yang terjadi di Aceh sudah berlangsung hampir satu pekan. Namun, semua area hampir tertutup banjir.

"Yang masif, hampir seluruh kabupaten dan kota di Aceh, itu terkena bencana," ujar Suharyanto ketika memberikan keterangan pers, Jumat pekan lalu.

Dia mengatakan, cuaca di tiga provinsi itu terang dan tidak diguyur hujan. Itu semua berkat operasi modifikasi cuaca (OMC) yang dilakukan untuk mencegah banjir memburuk karena intensitas hujan yang tinggi.

Sedangkan, jumlah korban meninggal dunia di Sumatra Utara sudah menembus angka 283 jiwa. Angka itu berpotensi bertambah karena masih ada 173 orang yang dilaporkan masih hilang.

Editorial Team