Jakarta, IDN Times - Manajer Media Amnesty International Indonesia, Haeril Halim, menilai langkah pihak Istana Kepresidenan mencabut kartu identitas (ID pers) liputan Istana milik jurnalis CNN Indonesia TV mencerminkan praktik otoriter negara.
Kartu liputan khusus di Istana itu dicabut usai sang jurnalis menanyakan persoalan program makan bergizi gratis (MBG) kepada Presiden Prabowo Subianto. Tindakan ini menuai kecaman luas dari organisasi pers dan pegiat hak asasi manusia karena dianggap sebagai bentuk pembungkaman kebebasan pers.
“Ini adalah contoh praktik otoriter negara dalam melakukan penyensoran terhadap segala informasi terkait kebijakan pemerintah yang bermasalah. Kami mengecam keras pembungkaman pers yang dilakukan oleh Istana,” ujar dia, Senin (29/9/2025).