Jakarta, IDN Times - Jenderal TNI Agus Subiyanto resmi dilantik Presiden Joko "Jokowi" Widodo sebagai Panglima TNI, Rabu (22/11/2023). Agus dilantik untuk menggantikan Laksamana Yudo Margono yang bakal pensiun pada 26 November 2023.
Meski begitu, penunjukkan Jenderal Agus sebagai calon tunggal Panglima TNI menuai pro kontra. Apalagi, namanya diajukan menjadi calon tunggal Panglima TNI usai seminggu dilantik menjadi Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD).
Direktur Imparsial, Gufron Mabruri, menilai sulit dibantah pergantian Panglima TNI kali ini tak diwarnai kepentingan politik jelang Pemilu 2024. Apalagi, putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, ikut berlaga sebagai cawapres pada Pilpres 2024. Diketahui, Gibran menjadi calon wakil presiden dari Prabowo Subianto.
"Unsur kedekatan antara Agus Subiyanto dan Presiden Jokowi menjadi faktor yang lebih mengemuka dalam pergantian Panglima TNI kali ini," ujar Gufron dalam program #GenZMemilih by IDN Times yang tayang di YouTube.
Hal lainnya yang menimbulkan persepsi itu, kata Gufron, karena cepatnya promosi yang diterima Agus. Dari KSAD menjadi Panglima TNI.
"Beliau kan yang baru menjadi KSAD belum terlihat rekam jejaknya. Kok, ini tiba-tiba dicalonkan menjadi calon tunggal Panglima TNI. Itu kan menjadi tanda tanya besar, misalnya terkait ada semacam kepentingan politik. Mengingat penunjukkan tersebut terjadi di tengah-tengah tahun politik," tutur dia.
Itu sebabnya, Imparsial sempat mendesak Komisi I DPR untuk menelusuri adanya kepentingan politik tersebut. Gufron tak ingin organisasi TNI ikut terseret.
