Ini 5 Tragedi Mengerikan Pesawat Lion Air

Pesawat Lion Air JT 610 rute Jakarta-Pangkalpinang hilang kontak pada Senin pagi (29/10). Pesawat tersebut diketahui bertolak dari Bandara Soekarno-Hatta pada pukul 06.20 WIB dan seharusnya tiba di Bandara Pangkalpinang pada pukul 07.20 WIB. 

Namun pesawat ini tak pernah sampai di Pangkalpinang karena jatuh di Perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat. Pesawat ini mengangkut 189 orang, termasuk kru pesawat. 

Belum diketahui penyebab kecelakaan ini. Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menyebutkan pesawat tersebut baru 800 jam terbang, dan cuaca cukup cerah saat hilang kontak.

Pada 30 November 2004 atau tepat 14 tahun silam, pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT 538 juga tergelincir saat hendak mendarat di Bandar Udara (Bandara) Adisumarmo, Solo, Jawa Tengah. Akibatnya, 26 orang meninggal dunia, 55 orang luka berat, dan 63 orang luka ringan.

Pada 14 Januari 2002, Lion Air bernomor penerbangan 386 PK-LID, jenis Boeing 737-200 rute Jakarta-Pekanbaru-Batam, gagal mengudara dan terperosok, setelah badan pesawat meninggalkan landasan pacu Bandara Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru, Riau, lebih dari lima meter. Tujuh orang penumpang mengalami luka berat karena patah tulang.

Pesawat Lion Air dengan kode penerbangan JT 904 jurusan Bandung-Denpasar terbelah dua di laut, setelah gagal mendarat di landasan pacu Bandara Ngurah Rai, Denpasar, Bali. Saat kecelakaan, pesawat Boeing 737-800 NG ini tengah mengangkut 101 penumpang. 

Kecelakaan ini terjadi pada Sabtu 13 April 2013, sekitar pukul 15.00 WITA atau 14.00 WIB. Sebanyak 45 orang di antaranya luka akibat insiden ini. Beruntung tidak ada korban jiwa.

Pesawat Lion Air Boeing 737-800 dengan nomor penerbangan JT 891 tergelincir di Bandara Jalaludin, Gorontalo, saat mendarat. Peristiwa itu berlangsung sekitar pukul 10.55 WITA saat pesawat Lion Air tengah melakukan pendaratan. Pesawat itu tergelincir akibat jalur landasan pacu di bandara tidak terawat. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.