Dalam dua bulan terakhir, pemerintah Indonesia sedang gencar untuk mengejar pria terkaya di Asia versi Forbes, Jack Ma untuk menjadi penasihat. Ya, apalagi kalau bukan penasihat e-commerce atau perdagangan digital Indonesia. Setelah Presiden Joko Widodo/Jokowi mengunjungi kantor Alibaba September silam, Jack Ma nampaknya membuka kesempatan untuk menjadi bagian dari e-commerce Indonesia.
Namun, harapan tersebut seakan pupus setelah Jack dipastikan bergabung dengan negara tetangga, Malaysia. Dikutip dari Channelnewsasia.com, Perdana Menteri Najib Razak pada awal November silam telah mengumumkan bergabungnya Jack Ma sebagai penasihat ekonomi digital Malaysia. Hal ini dipastikan terjadi karena Jack Ma telah setuju atas tawaran Malaysia.
Freemalaysiatoday.com memberitakan kalau Jack Ma beralasan bahwa perbincangannya dengan Perdana Menteri Najib sangat menarik, hal tersebutlah yang membuatnya langsung berkata setuju atas tawaran tersebut. Jack Ma akan mulai aktif pada 2017 dengan Digital Trade Zone yang merupakan bentuk kerjasama pemerintah Malaysia dan Alibaba.