Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Suharso Monoarfa (IDN Times/Fitang Budi)
Suharso Monoarfa (IDN Times/Fitang Budi)

Bogor, IDN Times - Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) memiliki alasan penting mengapa harus mengukuhkan Suharso Monoarfa menjadi pelaksana tugas (Plt) ketua umum.

Pengukuhan Suharso menjadi Plt ketum sendiri dilakukan melalui musyawarah kerja nasional (mukernas) PPP yang diselenggarakan di Hotel Seruni, Cicarua, Bogor, Rabu (20/3).

1. Suharso tokoh senior dengan sederet pengalaman menduduki posisi penting

IDN Times/Fitang Budhi

Sekretaris Jenderal DPP PPP Arsul Sani menyebut, pengalaman Suharso yang mumpuni di bidang politik jadi salah satu faktor utamanya.

“Pak Suharso itu tokoh senior, dulu beliau sebelum masuk Wantimpres periode sekarang, juga seorang anggota DPR RI, Wakil Ketua Umum (PPP) pada zaman Pak Suryadharma Ali, jadi memang sudah sangat senior,” terangnya.

2. Suharso dinilai mampu berkomunikasi baik dengan parpol lain

IDN Times/Helmi Shemi

Alasan itu dianggap Arsul penting karena dengan hal tersebut dapat mempermudah komunikasi dengan jajaran internal partai, baik Dewan Pengurus Wilayah (DPW) hingga Dewan Pengurus Cabang (DPC).

“Alasan kedua adalah kemampuan untuk berkomunikasi dengan jajaran eksternal tentu dengan partai-partai politik yang lain,” jelasnya.

3. Dianggap mampu dongkrak suara partai di Pemilu 2019

Suharso Monoarfa (IDN Times/Fitang Budi)

Lebih jauh, Suharso juga dianggap mampu mendongkrak suara partai berlambang Ka’bah tersebut pada Pemilu Legislatif yang akan berlangsung pada 17 April mendatang.

“Karena ini kan Pilegnya bersamaan dengan Pilpres, jadi kan tetap harus berkomunikasi ya, karena kami ada di koalisi Indonesia Kerja yang mengusung paslon 01 juga, nanti ketua umum Plt itu yang punya kemampuan,” ujar dia.

4. Arsul berharap tak ada silang pendapat untuk kukuhkan Plt Ketua Umum PPP

Fitang

Arsul berharap, Mukernas yang digelar malam ini berjalan lancar tanpa ada silang pendapat antar DPW yang memiliki hak suara untuk menentukan Plt ketum.

“Kemarin kami bertemu dengan 25 dari 34 DPW, tentu kan namanya partai politik harus ada juga sisi-sisi dinamika demokrasinya segala macam, pasti ada perbedaan pendapat,” ucap dia.

“Sepanjang semangatnya adalah berbasis kesadaran bahwa ini karena situasi darurat dan kemudian tidak memaksakan pandangan, artinya tentu ada pandangan mayoritas dan ada pandangan minoritas, nah yang minoritas itu tidak memaksakan kepada yang mayoritas, saya kira ga apa-apa,” sambung Arsul.

Editorial Team