Jakarta, IDN Times - Anggota Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Budiman Sudjatmiko menjelaskan alasan nomenklatur program unggulan presiden terpilih itu dari makan siang gratis menjadi makan bergizi gratis. Perubahan penamaan program tersebut disampaikan langsung oleh Prabowo Subianto ketika diwawancarai secara khusus oleh stasiun tvOne.
Budiman mengatakan perbedaan penamaan itu bermakna sumber pangan di tiap wilayah berbeda. Sehingga, sumber pangan untuk program makan bergizi gratis tidak semata-mata mengandalkan beras. Dengan begitu, anggaran untuk program unggulan itu yang semula Rp400 triliun bisa dihemat hingga separuhnya.
"Bukan berarti rencana awal makan siang gratis tidak bergizi. Cuma, sekarang waktu makannya itu tidak dibatasi. Jadi, ada dua kemungkinan bisa diganti dengan sarapan dan makan siang," ujar Budiman ketika dikonfirmasi pada Sabtu (25/5/2024).
Sementara, terkait anggaran, ketika di masa kampanye, anggaran per tahun diperkirakan mencapai Rp400 triliun per tahun. "Tapi, itu dengan asumsi, asupan makanannya dari mana saja dan dari mana pun. Setelah kami hitung, ada kemungkinan kami bisa memangkas (anggaran) hingga separuhnya," tutur mantan kader di PDI Perjuangan itu.