Ini Langkah Bersih-Bersih Sri Mulyani Usai Pegawainya Kena OTT KPK

Jakarta, IDN Times - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengaku kecewa karena masih aja ada jajaran di bawahnya yang justru melakukan korupsi. Adanya oknum di Kementerian Keuangan yang korup terungkap dari Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Jumat (4/5) malam.
Penyidik menangkap Yaya Purnomo, Kepala Seksi Pengembangan Pendanaan Kawasan Perumahan dan Pemukiman Dirjen Kemenkeu. Rupanya sudah sejak lama Yaya bermain dengan anggota DPR dari Komisi XI, Amin Santono.
Menurut perempuan yang akrab disapa Ani itu jika dilihat dari nama bagian dan direktoratnya, maka Yaya sesungguhnya gak memiliki hubungan dengan pengalokasian anggaran daerah. Sebab, yang ia kerjakan lebih ke evaluasi pengelolaan.
"Oleh karena itu tertangkapnya YP memicu alarm ke saya dan seluruh kementerian ini. Yang dilakukan oleh YP adalah nyata suatu praktik makelar anggaran," ujar Ani ketika memberikan keterangan pers pada Senin siang (7/5) di Kemenkeu.
Saat menduduki jabatan sebagai Menkeu, perempuan yang pernah menjabat sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia itu bertekad untuk melakukan bersih-bersih.
"Sejak 10 tahun lalu saya sudah mendengar hal seperti ini dan kami telah berusaha untuk membersihkan kementerian keuangan dari praktik makelar anggaran. Nyatanya, usai reformasi yang sudah begitu panjang dilakukan, masih saja ada oknum di kementerian keuangan yang melihat adanya kesempatan untuk menjadi makelar anggaran," kata dia.
Oleh sebab itu, Ani bertekad akan bekerja lebih keras untuk melakukan evaluasi yang sangat serius. Nah, kira-kira apa aja ya gebrakan Ani dalam membersihkan para koruptor dari kementeriannya?
1. Mendukung kinerja KPK untuk membuka sel makelar di Kemenkeu
Menurut Ani, poin utama dari adanya tindak korupsi di institusi yang ia pimpin adalah pengkhianatan terhadap tata nilai, tata kelola yang baik. Korupsi itu gak hanya menguntungkan Yaya Purnomo saja, tetapi juga di waktu yang bersamaan mencederai reputasi dari kemenkeu.
"Oleh sebab itu, kami sangat setuju dengan yang dilakukan oleh KPK. Saya sudah berkomunikasi dengan Ketua KPK pada Minggu malam dan kami mendukung sepenuhnya langkah KPK. Bahkan, saya ingin membuka dan mengidentifikasi apakah ia bisa bergerak sendiri atau ia merupakan sel dari suatu organisasi di dalam kementerian keuangan dan di luar kemenkeu," ujar Ani.
Ia melanjutkan kalau nantinya ditemukan ada suatu sel dari suatu sistem di dalam kementeriannya, Ani berharap semua yang terlibat di dalamnya segera bisa ditindak.
"Kalau dia adalah pelaku anggaran terhadap UU ASN, maka kami akan melakukan (pembersihan) tanpa segan dan secara cepat. Kami saat ini terus berkolaborasi dengan KPK," kata dia lagi.