Tjut Nyak Dien (ikpni.or.id)
Tjut Nyak Dien merupakan seorang pejuang yang menjadi inspirasi bagi masyarakat Indonesia, karena keberaniannya memimpin perlawanan terhadap Belanda di masa Perang Aceh.
Suami pertamanya, Ibrahim Lamnga, gugur saat perang melawa Belanda. Lalu, Tjut Nyak Dien menikah lagi dengan Teuku Umar pada 1880. Keduanya pun berjuang melawan Belanda. Namun, Teuku Umar gugur dalam pertempuran di Meulaboh pada 1899.
Tjut Nyak Dien melanjutkan perjuangan melawan Belanda di daerah pedalaman Meulaboh. Enam tahun bergerilya, Belanda tidak berhasil menangkapnya. Meski kondisi kesehatannya makin lama makin memburuk, persediaan makanan di tempat persembunyian juga menipis, usia semakin tua, mata mulai rabun, dan menderita penyakit encok, namun ia tetap bertahan.
Pang Laot, panglima perang kepercayaannya merasa kasihan melihat kondisi Tjut Nyak Dien yang semakin menurun, lalu ia melapor ke Belanda. Akhirnya, Tjut Nyak Dien ditahan oleh Belanda dan diasingkan ke Sumedang, Jawa Barat. Di Sumedang, Tjut Nyak Dien tutup usia pada 1908.