Nabila bercerita bahwa awal mula keterlibatannya di pesta olah raga terbesar di dunia setelah Olimpiade itu, ketika sekolahnya dikontak oleh panitia Asian Games. Mereka juga mendatangi sekolah Nabila dan presentasi di sana.
Nabila mengatakan saat ia mulai mendaftar tari itu, ia masih duduk di kelas 2. Ada juga proses seleksi yang harus ia lalui sehingga bisa dipilih. Ia mengaku sempat khawatir tidak lolos karena tidak tergabung di sanggar tari mana pun.
"Saya bukan anak yang tergabung dalam ekskul Ratoh Jaroe, jadi agak deg-degan juga awalnya karena takut gak bisa," kata dia.
Ternyata ia dan 74 teman lainnya berhasil lolos. Total ada 85 siswa dari SMAN 24 Jakarta yang terpilih ikut dalam upacara pembukaan yang berlangsung di Stadion Gelora Bung Karno.
"Tapi, yang jadi penari saman itu 75 orang. Sisanya menjadi cadangan dan nari di bagian penyambutan atlet," tutur Nabila.
Ia menceritakan proses berlatih untuk upacara pembukaan dibagi menjadi tiga tahap; pocket rehearsal, compound rehearsal dan stadium rehearsal. Mereka baru berlatih sekitar bulan April lalu.
"Untuk pocket rehearsal latihannya satu minggu sekali sama kakak pembina yang dikirim oleh pihak panitia. Kebetulan waktu pocket rehearsal saya jatuh tiap hari Jumat pukul 14:00 - 16:00 WIB. Panitia baru mempertemukan kami dengan anak-anak dari sekolah lain ketika compound rehearsal yang dilakukan usai Lebaran," tutur dia.