Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IMG-20250926-WA0027.jpg
Konpers BGN di Kantor BGN/ dok Istimewa

Intinya sih...

  • BGN mengaku salah

  • BGN menyatakan akan bertanggung jawab penuh

  • BGN tidak akan toleransi

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times – Badan Gizi Nasional (BGN) mengakui bahwa kasus keracunan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang terjadi belakangan ini merupakan kelalaian internal. Pihak BGN pun menyampaikan permintaan maaf secara terbuka.

“Kejadian belakangan 80 persen adalah karena SOP kita yang tidak dipatuhi, baik oleh mitra maupun oleh tim kami sendiri dari dalam. Jadi ya sudahlah, pokoknya kami mengaku salah,” ujar Wakil Kepala BGN, Nanik S. Deyang, di Kantor BGN, Jakarta Pusat, Jumat (26/9/2025).

1. BGN mengaku salah

Siswa sekolah di Dolok Sanggul saat menikmati MBG perdana di Humbang Hasundutan, Rabu (11/6/2025) (dok.istimewa)

Nanik menegaskan, insiden tersebut tidak sepenuhnya bisa dibebankan pada jajaran di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), karena tanggung jawab terbesar tetap berada di pusat.

“Kesalahan terbesar ada pada kami, di mana pengawasan masih kurang. Kami mengaku salah atas insiden pangan atau insiden keamanan pangan ini,” katanya.

2. BGN menyatakan akan bertanggung jawab penuh

Warga Sukabumi diduga keracunan massal (IDN Times/Istimewa)

Menurutnya, hasil evaluasi menemukan bahwa kasus keracunan tidak hanya disebabkan makanan beracun, melainkan juga dipicu oleh alergi serta faktor lain. Meski begitu, BGN menyatakan akan bertanggung jawab penuh.

“Tentu kami bertanggung jawab penuh, baik atas biaya pengobatan anak-anak maupun orang tua yang mungkin ikut makan dan mengalami masalah. Semua akan kami tanggung,” jelas Nanik.

3. BGN tidak akan toleransi

Makanan MBG di salah satu sekolah di Bulukumba, Sulawesi Selatan (Sulsel), diduga berbau busuk, Jumat (23/5/2025)/Istimewa

Ia menambahkan, ke depan BGN akan lebih tegas dan tidak mentoleransi siapa pun yang melanggar SOP.

“Yang paling penting, dari hati saya yang terdalam, saya mohon maaf atas nama BGN dan seluruh SPPG di Indonesia. Saya seorang ibu, saya mohon maaf,” kata Nanik.

Editorial Team