Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan, Budi Gunawan, angkat bicara soal insiden penyerangan yang dilakukan oleh puluhan personel TNI Angkatan Darat (AD) ke Polres Tarakan, Kalimantan Utara. Menurut Budi, kejadian penyerangan markas Polres Tarakan pada Senin malam kemarin, dipicu kesalahpahaman yang melibatkan anggota polres dengan anggota Bantuan Penugasan (BP) Satgas Yonif 614/RJP Tarakan di tempat hiburan.
"Jadi, karena masih muda-muda, biasa kan (salah paham) lalu ribut," ujar Budi di Magelang, dikutip dari keterangan tertulis, Kamis (27/2/2025).
Namun, akibat keributan itu menyebabkan enam anggota kepolisian di Polres Tarakan terluka. Sebelumnya, IDN Times menulis jumlah korban luka mencapai lima orang. Tetapi, data dari Polda Kaltara, jumlah korban luka mencapai enam orang.
Ia mengatakan, telah meminta kepada Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dan Kapolri Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.
"Bagi yang bersalah akan ditindak. Soal kerusakan sedang diperbaiki. Pemeliharaan solidaritas tetap dilakukan," kata mantan Jenderal di Polri itu.
"Saya jamin bahwa soliditas TNI-Polri tetap terjaga," imbuhnya.