Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi sumur resapan (IDN Times/Aryodamar)
ilustrasi sumur resapan (IDN Times/Aryodamar)

Jakarta, IDN Times - Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi mengkritik keras Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan karena banjir yang terjadi di Jakarta usai diguyur hujan seharian. Pras, sapaan akrabnya, menuturkan Anies seharusnya membereskan proyek normalisasi atau naturalisasi kali, bukan membuat sumur resapan.

“Jadi beresin dulu yang namanya normalisasi atau naturalisasi. Bukan menambah permasalahan, apa yang dibuat oleh gubernur hari ini, perencanaan sumur resapan ini tidak ada gunanya,” kata Pras kepada wartawan, Rabu (19/1/2022).

1. Anies harusnya selesaikan proyek normalisasi kali

Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi dalam agenda rapat bersama Badan Musyawarah DPRD DKI Jakarta, Senin (27/9/2021). (instagram.com/prasetyoedimarsudi)

Dia mengatakan program normalisasi dan naturalisasi bantaran kali seharusnya dapat menjadi andalan dalam mengatasi banjir di DKI Jakarta. Namun, ia menyayangkan Anies malah membuat sumur resapan.

“Bukan semata-mata tiba-tiba ujug-ujug ada sumur resapan. Ini tidak ada gunanya buat masyarakat Jakarta,” kata dia.

2. Normalisasi kali lebih efektif ketimbang sumur resapan

Ilustrasi normalisasi Sungai Ciliwung kawasan Kampung Melayu, Jakarta. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

Adapun, kata Pras, jika program normalisasi kali bisa dilaksanakan dengan benar dan selesai maka dapat dilihat sejauh apa banjir di Jakarta bisa teratasi. Genangan-genangan yang terjadi ketika hujan seperti saat ini, disebutnya tak akan terjadi. 

“Kemarin banjir Cengkareng, Grogol, ya harus diberesin. Fokuslah sama kerjaan, sayang anggaran besar kalau hasilnya tetap banjir," tegasnya.

3. Banjir landa 102 RT di wilayah Jakarta Barat dan Jakarta Utara

Ilustrasi banjir. (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)

Data BPBD DKI Jakarta per Rabu (19/1/2022) pukul 15.00 WIB menunjukkan, wilayah yang terendam banjir tersebar di 102 RT atau 0,335 persen dari 30.470 RT dan satu ruas jalan tergenang. Wilayah yang terdampak ada di Jakarta Barat dan Jakarta Utara.

Penyebab banjir bervariasi, mulai dari curah hujan yang tinggi sejak Selasa (18/1/2022), ROB hingga meluapnya Kali Semongol.

Editorial Team