Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Gereja Katedral Jakarta (IDN Times/Margith Damanik)
Gereja Katedral Jakarta (IDN Times/Margith Damanik)

Intinya sih...

  • Ribuan umat katolik memadati Gereja Katedral Jakarta untuk menyaksikan Jalan Salib, pentas teaterikal yang menggambarkan keikhlasan Yesus dalam menebus dosa umat manusia.
  • Arya Setiawan Tarigan (20) memerankan Yesus dalam Jalan Salib, meskipun awalnya tidak direstui oleh orang tuanya. Ia butuh waktu enam bulan untuk menyiapkan pentas seni ini.
  • Pemeran dan para lakon melakukan pengakuan dosa di hadapan Romo sebelum pentas, untuk lebih mendalami karakter yang akan diperankan dan menghidupkan sosok sang juru selamat.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Pagi itu, Jumat (18/4/2025) ribuan umat katolik memadati ruang-ruang suci di Gereja Katedral Jakarta. Di sudut-sudut gereja itu, tangis haru kian meramaikan suasana yang hening. 

Ribuan umat yang memadati gereja pagi itu, terlihat khidmat menyaksikan Jalan Salib, sebuah pentas teaterikal yang menggambarkan keikhlasan Yesus dalam menahbiskan seluruh hidupnya demi menebus dosa umat manusia. 

Dalam keheningan Jumat Agung, hadir "Mater Purissima"- ibu yang sangat suci tajuk yang dipilih Gereja Katedral dalam drama musikal ini. Gereja ingin umat merefleksikan diri terhadap sengsaranya Kristus yang wafat pada hari ini.

Tangis tak terbendung di sudut-sudut gereja saat ribuan umat merenungkan kematian Yesus, sang juru selamat. Yesus bukan hanya dihadirkan, tapi dihidupkan.

Arya Setiawan Tarigan (20), pemeran Yesus berupaya keras "menghidupkan kembali" sosok Yesus. Ia mengaku merasakan suatu karunia yang menyentuh hati dalam memerankan Yesus. 

"Saya merasakan suka cita itu ketika benar-benar memerankan sesosok Yesus itu benar-benar merasakan suatu karunia yang menyentuh ke hati," kata Arya usai pementasan di Gereja Katedral Jakarta, Jumat (18/4/2025).

1. Tak diizinkan orang tua, tapi dipilih Tuhan

Arya Setiawan Tarigan (20) pemeran Yesus dalam Jalan Salib di Gereja Katedral Jakarta. (IDN Times/Amir Faisol)

Arya sempat tak diizinkan orang tuanya memerankan karakter Yesus. Namun, ia terpilih dan dipilih Tuhan demi "menghidupkan kembali" sosok Yesus untuk dipersembahkan ke ribuan umat katolik dalam ibadat Jumat Agung, salah satu dari rangkaian tri hari suci. 

"Saya awalnya sangat tidak menyangka apakah saya benar-benar bisa menjadi sosok Yesus. Dan pada saat itu saya juga sempat tidak diiizinkan ortu saya untuk memerankan ini karena suatu hal. Tetapi tuhan berkata lain, saya bisa di posisi ini," kata dia. 

Baginya, sungguh tidak mudah memerankan Yesus. Tak bisa dinafikkan, ia mengaku tidak layak memerankan sosok Yesus dalam pentas ini.

"Memang pendalaman ini cukup sulit ya, tetapi ketika sudah memasuki pendalaman sebagai karakter Yesus saya masih merasakan tidak layak. Yesus benar-benar masuk ke dalam diri saya," tuturnya.

2. Mensucikan diri melalui pengakuan dosa

Arya Setiawan Tarigan (20) pemeran Yesus dalam Jalan Salib di Gereja Katedral Jakarta. (IDN Times/Amir Faisol)

Arya butuh waktu enam bulan buat menyiapkan pentas seni Jalan Salib. Setiap hari, ia mengilhami kehidupan Yesus demi menghidupkan kembali sosok sang juru selamat itu.

Arya dan para lakon yang terlibat dalam pentas Jalan Salib terlebih dulu menyucikan diri dengan melakukan pengakuan dosa di hadapan Romo, supaya karakter yang akan diperankannya benar-benar hidup.

"Kita melakukan rekoleksi bersama Romo juga, terkait dengan pelatihan ini supaya kita bisa mendalami lebih baik lagi tentunya, kami para pemain juga disarankan pengakuan dosa," kata dia.

3. Diharapkan jadi refleksi bagi umat

Gereja Katedral Jakarta (IDN Times/Margith Damanik)

Kepala Humas Gereja Katedral Jakarta Susyana Suwadie mengungkapkan, ini merupakan sebuah drama disertai dengan gerak dan musik. Harapannya, umat bisa lebih menghayati renungan ibadat Jumat Agung ini untuk mengenang wafatnya Yesus yang disalib demi menebus dosa umat manusia.

"Dan diharapkan juga umat bisa lebih menghayati renungan pada ibadat Jalan Salib ini dengan diawali oleh Jalan Salib Kreatif ini," kata dia.

Editorial Team