Jakarta, IDN Times Jaringan Gusdurian dengan tegas menolak revisi UU TNI yang berpotensi menghidupkan kembali dwifungsi TNI/Polri. Direktur Jaringan Gusdurian, Alissa Wahid mengajak Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan pemerintah untuk menempatkan kepentingan bangsa dan negara dengan menolak bentuk-bentuk pelemahan demokrasi.
"Menyetujui RUU TNI yang berpotensi menghidupkan kembali dwifungsi TNI/Polri adalah bentuk pengkhianatan pada reformasi," kata Alissa dalam keterangannya, Rabu (19/3/2025).