Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Senior Manajer Representatif Office 1 Jasa Marga Metropolitan Toll Road Alvin Singarimbun saat diwawancarai di TKP Kecelakaan maut GT Ciawi 2, Rabu (5/2/2025). (Linna Susanti/IDN Times).

Intinya sih...

  • PT Jasa Marga Metropolitan Tollroad mengajukan penambahan jalur penyelamat setelah kecelakaan maut di Tol Jagorawi, GT Ciawi 2.
  • Truk pengangkut air mineral tidak pada lajurnya saat kecelakaan, meski sudah ada rambu-rambu dari Jasa Marga.
  • Jumlah korban kecelakaan ini adalah delapan orang meninggal dan 11 lainnya luka-luka, dengan sebagian luka berat dan sebagian lainnya telah dipulangkan.

Bogor, IDN Times -  PT Jasa Marga Metropolitan Tollroad (JMT) mengaku sudah mengajukan permohonan untuk penambahan jalur penyelamat sebagai upaya peningkatan keselamatan menyusul insiden kecelakaan maut yang terjadi di Tol Jagorawi, GT Ciawi 2. 

Menurut keterangan kepolisian, kecelakaan maut tersebut terjadi pada Rabu (5/2/2025) pukul 2.30 WIB, melibatkan beberapa kendaraan, telah menewaskan delapan orang dan melukai beberapa lainnya.

"Jadi memang kita sudah perhatikan untuk wilayah di situ sudah kita ajukan juga untuk mengevaluasi kehadiran jalur penyelamat, karena kita bisa tahu daerah sini sudah cukup terbatas lahannya. Jadi sudah kita ajukan untuk desain dari jalur penyelamat," kata Senior Manajer Representatif Office 1 Jasa Marga Metropolitan Toll Road, Alvin Singarimbun, saat diwawancarai di TKP kecelakaan maut GT Ciawi, Rabu.

1. Truk pemicu kecelakaan maut melintas tidak di lajurnya

Ilustrasi olah TKP.(IDN Times/Linna Susanti)

Menurut Alvin, dalam kasus kecelakaan ini, truk pengangkut air mineral itu tidak pada lajurnya. Padahal, pihak Jasa Marga telah memberi rambu-rambu. 

"Sudah ada sebenarnya rambu-rambu di jalan tol, sepanjang jalan tol sudah jelas bahwa kendaraan berat itu mengambil lajurnya tetapi memang kita hadapi di lapangan itu kebanyakan pengguna jalan yang kendaraan besar ini tidak mengambil atau tidak mengikuti arahan," ungkap Alvin.

2. Gardu yang rusak diperbaiki, target hari ini selesai

Proses petugas mengganti gardu tol GT Ciawi 2 yang rusak akibat dihantam kendaraan dalam kecelakaan maut, Rabu (5/2/2025) dini hari. (Linna Susanti/IDN Times).

Alvin menyampaikan saat ini Jasa Marga sedang memperbaiki satu gardu yang rusak parah dan segera mengoperasikan kembali kelima lajur pintu tol agar lalu lintas tidal terganggu. 

"Kita usahakan di hari ini (selesai) adapun kita masih belum bisa membuka sisa dari gardu (dua) yang ada karena proses teknik kepolisian," katanya. 

Jasa Marga, kata Alvin memberikan kesempatan bagi kepolisian untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Setelah itu, jika pemasangan gardu yang rusak selesai maka pelayanan kendaraan melintas kembali normal. 

"Jadi memang kita sudah begitu olah TKP selesai semua gardu, kemungkinan sudah kita buka kecuali gardu yang memang dalam proses pemasangan, seperti gardu 5 yang sudah ilang dan juga kita nanti coba kecepatan sehingga terjadwal (beroperasi) di hari ini semua gardu," katanya.

3. Kecelakaan maut di GT Ciawi tewaskan 8 orang dan 11 luka-luka

Lokasi kecelakaan maut gerbang Tol Ciawi, Bogor (IDN Times/Linna Susanti)

Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Akhmad Wiyagus menyatakan pihak kepolisian dibantu pihak media Rumah Sakit Ciawi telah berhasil mengidentifikasi dua korban tewas dalam kecelakaan di Tol Jagorawi GT Ciawi 2. 

Pada kecelakaan ini, terdapat 19 korban, delapan di antaranya tewas, 11 orang selamat dengan kondisi luka-luka, salah satunya sopir truk air mineral galon.   

"Dari delapan korban meninggal, baru dua yang bisa diidentifikasi, yang lainnya dalam proses penanganan," kata Akhmad Wiyagus saat diwawancarai di TKP, Rabu (5/2/2025).  

Ia menyatakan turut berbelasungkawa atas kecelakan yang menimpa para korban. 

"Tadi saya bersama pak Kasatlantas ya berbelasungkawa kepada korban-korban, atas kecelakaan di KM 41 ini," katanya. 

 Akhmad Wiyagus menyebutkan, dari 11 orang selamat sebagian luka berat dan sebagian sedang hingga ringan. Mereka sebagian telah dipulangkan, sebanyak lima orang. Sementara sisanya masih dalam perawatan.  

"Korban ada 19 ya, delapan meninggal, 3 luka berat, tiga luka berat, tiga luka sedang dan dua luka ringan (dari 11 korban selamat)," katanya.

Editorial Team