Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag, Hilman Latief. (instagram.com/hilmanlatief)

Jakarta, IDN Times - Kerajaan Arab Saudi segera membuka kembali izin umrah bagi jemaah Indonesia. Saudi mensyaratkan bila ingin masuk ke negaranya, sudah menerima dua suntik dosis vaksin dari Pfizer, Moderna, AstraZeneca, dan Johnson&Johson. Bila tidak, harus suntik booster dari salah satu vaksin yang digunakan di Arab Saudi.

Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama (Kemenag), Profesor Hilman Latief, mengatakan pemerintah tengah melakukan kajian apakah vaksinasi booster bisa segera dilakukan.

"Kalau memang harus ada booster, ya harus di-booster. Tapi mekanisme booster-nya mau bagaimana, kita masih menyusun, nanti yang memberikan otorisasi pusat itu siapa, dari mana, bayar berapa, ditanggung siapa," ujar Hilman dalam acara Ngobrol Seru by IDN Times, Selasa (12/10/2021).

Hilman mengatakan, aturan vaksin booster di Indonesia saat ini hanya diberikan untuk tenaga kesehatan atau nakes saja.

1. Bila vaksin booster bayar, jemaah diminta tak protes

Default Image IDN

Hilman mengatakan, bila nantinya vaksin booster berbayar, calon jemaah umrah diimbau tidak proses.

"Ya gak boleh protes, masa Anda dapat tiga kali gratis ada jutaan orang belum divaksin, Anda minta gratis, nuraninya di mana? Anda ingin dapat booster yang ketiga, ada jutaan orang belum divaksin," ucapnya.

Meski demikian, kata Hilman, pemerintah Indonesia terus bernegosiasi dengan Kerajaan Arab Saudi agar aturan vaksinasi booster tidak diberlakukan bagi jemaah asal Indonesia.

"Kita masih bernegosiasi, mudah-mudahan gak pakai booster kan lebih enak. Misalnya harus dua kali vaksin aman, tapi isolasnya dua-tiga hari, kan lebih enak," katanya.

2. Umrah pada masa pandemik diperkirakan ada biaya tambahan

Editorial Team

Tonton lebih seru di