Jakarta, IDN Times - Sekretaris Jenderal Relawan Projo, Handoko, menilai laporan Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP) yang memasukan nama Joko "Jokowi" Widodo dalam daftar pemimpin terkorup, adalah sesuatu yang keliru.
Menurut Handoko, selama satu dekade Jokowi memimpin Indonesia, rakyat merasakan hasil kepemimpinan mantan Wali Kota Solo itu.
"Yang mengetahui dan merasakan adalah rakyat Indonesia. Tolak ukurnya jelas, antara lain hasil pembangunan, penegakan hukum, budaya politik baru, dan harapan," ujar Handoko ketika dikonfirmasi di Jakarta, Rabu (1/1/2025).
Handoko menjelaskan hingga penghujung kepemimpinan Jokowi, penerimaan masyarakat diklaim sangat positif terhadap mantan Gubernur DKI Jakarta itu. Tingkat kepercayaan publik diklaim mencapai 80 persen.
"Tingkat kepercayaan publik pun tinggi terhadap Pak Jokowi sampai sekarang. Masak pendapat rakyat Indonesia bisa diabaikan begitu saja," katanya.
Selama memimpin pun, kata Handoko, Jokowi memiliki komitmen tinggi terhadap pemberantasan korupsi. Ada beberapa menteri era kepemimpin Jokowi yang ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Menteri itu termasuk yang berasal dari PDI Perjuangan (PDIP).
"Bila memang ada data dan fakta (soal korupsi Jokowi), silakan saja diproses secara hukum. Jangan cuma omon-omon," tutur dia.