Jakarta, IDN Times - Belum surut gimik 'politisi sontoloyo', Calon Presiden Joko Widodo kembali memancing perhatian masyarakat. Kali ini ia melontarkan istilah 'politisi genderuwo'. Sebutan tersebut ia gunakan untuk menyebut politisi yang suka penyebar teror.
"Coba kita lihat politik dengan propaganda menakutkan, membuat ketakutan, kekhawatiran. Setelah takut, yang kedua membuat sebuah ketidakpastian. Masyarakat memang digiring untuk ke sana. Dan yang ketiga menjadi ragu-ragu, masyarakat, benar nggak ya? benar nggak ya?" kata Jokowi, Jumat, (9/11).
Pendamping Jokowi, Ma'ruf Amin pun angkat bicara soal ini.