Jakarta, IDN Times - Sejumlah mahasiswa yang tergabung di dalam gerakan Aliansi Mahasiswa Indonesia mengancam akan kembali turun ke jalan bila Presiden Joko "Jokowi" Widodo tidak menyampaikan penolakan untuk ikut lagi di Pemilu 2024. Aksi unjuk rasa itu merupakan bentuk protes karena wacana penambahan perpanjangan masa jabatan presiden tidak juga berhenti. Bahkan, pembantu presiden ikut serta dalam mengampanyekan gerakan penundaan pemilu tersebut.
Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia, Bayu Satria Utomo menjanjikan jumlah massa yang akan ikut dalam aksi unjuk rasa lanjutan bakal lebih besar. "Kami menuntut Presiden Joko Widodo untuk mengeluarkan pernyataannya secara resmi yang berisi penolakan agar pemilu 2024 ditunda! Kami berikan waktu selambat-lambatnya dua hari setelah dilaksanakannya aksi yakni 1 April 2022," ungkap Bayu dalam keterangan video yang dikirimkan pada Senin malam, 4 April 2022 lalu.
Artinya, tenggat waktu tersebut sudah lewat. Hingga saat ini belum ada penegasan dari Jokowi bahwa ia tak akan memperpanjang masa jabatannya.
"Apabila bapak presiden tidak membuat pernyataan tersebut, maka Aliansi Mahasiswa Indonesia akan mengecam dan akan menggelar aksi yang jauh lebih besar dari hari ini," kata dia lagi.
Bayu menambahkan aksi unjuk rasa tersebut akan dilakukan secara serentak di seluruh Indonesia. Lalu, berapa banyak rencananya massa yang akan ikut aksi unjuk rasa susulan tersebut?