Sebelumnya, Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito mengatakan, kasus virus corona di 33 provinsi sudah turun. Tinggal di Provinsi Aceh yang masih naik.
"Hanya satu provinsi yang masih mengalami kenaikan yaitu Aceh, naik 429 kasus dibandingkan minggu sebelumnya," jelas Wiku dalam konferensi pers virtual, Kamis (26/8/2021).
Begitu juga tingkat kesembuhan di Aceh, kata Wiku, menurun jadi 1.921 kasus. Sementara, jumlah kematian naik 35 kasus dan kasus aktif naik 1.067. Sedangkan tingkat keterisian rumah sakit di Bumi Serambi Mekkah naik dari 56 menjadi 59 persen.
Selain itu, sebanyak 1.921 dosis vaksin Sinovac di Kabupaten Aceh Tenggara juga belum lama ini dikabarkan rusak dan dibuang. Kendati, Kementerian Kesehatan menganggap kasus ini merupakan hal yang wajar dalam pelaksanaan vaksinasi.
"Jadi pada daerah rural yang jarak antara Puskesmas dengan tempat tinggal penduduk yang cukup jauh, ini menjadi salah satu tantangan. Jadi kejadian ini masih dalam batas wajar pengelolaan logistik dan pelaksanaan vaksinasi," ujar Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi saat dihubungi IDN Times, Senin (13/9/2021).
Nadia menerangkan total dosis yang sudah diterima Aceh sebanyak 62 ribu, dari jumlah tersebut sebanyak 49 ribu sudah disuntikkan. Sementara yang tidak terpakai 1.812 dan yang rusak 103 dosis vaksin.
Dia menjelaskan angka tersebut merupakan wastage rate yang diperkirakan antara 5 sampai 10 persen. "Jadi hal ini Kabupaten Aceh Tenggara wastage rate hanya sekitar 3,8 persen," imbuhnya.
Nadia menerangkan dalam proses distribusi vaksin ke kota atau kabupaten ke puskesmas atau fasilitas kesehatan lain, ada kemungkinan vaksin rusak. Kemungkinan, vaksin tidak bisa dipakai karena sudah lebih dari enam jam.
"Kemungkinan dosis sisa yang tidak bisa dipakai, karena maksimal vaksin yang dibuka hanya boleh sampai dengan 6 jam sementara sasaran vaksinasi yang sudah terdaftar tidak datang seluruhnya sementara 1 vial itu untuk diberikan kepada 10 orang, sehingga vaksin tersebut tidak bisa digunakan," paparnya.
Untuk itu, Nadia mengimbau agar pemerintah daerah memastikan peserta datang sesuai jadwal dan memiliki cadangan untuk yang mendapatkan suntikan.