Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Mantan Wakil Presiden (Wapres) RI, Jusuf Kalla (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Jakarta, IDN Times - Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla mengingatkan setiap partai untuk tidak memasang identitas maupun simbol di masjid. 

Hal itu disampaikan mantan Wakil Presiden RI kepada awak media saat ditanya terkait beredarnya foto lambang Partai Ummat yang diduga dikibarkan di dalam masjid.

1. JK tegaskan masjid tak boleh untuk kampanye

Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) (IDN Times/Teatrika Handiko Putri)

Pria yang akrab dipanggil JK ini menegaskan, bahwa DMI sama sekali tidak membenarkan adanya simbol partai terpasang di masjid.

"Jelas, tidak boleh berkampanye di masjid dan itu sudah sesuai undang-undang," kata JK usai menghadiri Dies Natalis ke 25 Universitas Paramadina di Kampus Universitas Paramadina, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Selasa, (10/1/2023).

2. JK soroti celah aturan kampanye dan sosialisasi

Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)

Di sisi lain, JK juga menyadari adanya celah terkait undang-undang yang melarang berkampanye di masjid. Pasalnya secara material hukum, hal itu belum berlaku karena belum masuk pada tahapan kampanye. 

"Nah itu juga masih pertentangan dan ada celah-celahnya juga," tutur JK.

3. PBNU kecam Partai Ummat bentangkan bendera di Masjid

Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf bersama Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari dan jajarannya di Kantor PBNU, Jakarta Pusat (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Sebelumnya, Ketua Umum (Ketum) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf juga mengecam kasus kader Partai Ummat membentangkan bendera di salah satu masjid yang terdapat di Cirebon, Jawa Barat.

Pria yang akrab dipanggail Gus Yahya ini meminta kepada Partai Ummat untuk menghormati masjid sebagai tempat ibadah.

"Tolong dihormati masjid ya, tolonglah hormati masjid," kata dia dalam keterangannya kepada awak media, Sabtu (7/1/2022).

Menurut Gus Yahya, aksi bentangkan bendera partai di masjid tidak etis. Mengingat tempat ibadah tak diperuntukkan untuk melakukan kegiatan politik.

Dia menegaskan, masjid terbuka untuk semua umat dengan berbagai latar belakang. Partai Ummat seharusnya tidak memanfaatkan masjid untuk berpolitik. "Karena masjid itu untuk semua umat, yang tidak ada masjid untuk partai politik," ucap dia.

Editorial Team