Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin, membuka Health Working Group (HWG) ke-3 di Bali, Senin (22/8/2022). (dok. Kemenkes)

Jakarta, IDN Times - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan jumlah kasus baru Gangguan Ginjal Akut pada anak menurun signifikan dalam seminggu terakhir 

"Kita sudah berhasil menurunkan secara drastis kasus baru dan kasus kematian," ujar Budi dalam paparan yang dibagikan, Minggu (6/11/2022).

1. Kasus tinggi karena masih ada yang konsumsi obat sirop

ilustrasi obat flu berbentuk sirup (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Budi mengatakan kasus pada minggu lalu, tepatnya 29 Oktober sampai 1 November, masih tinggi karena pasien banyak yang konsumsi obat sirop.

Pihaknya akan terus menekan angka kasus baru gagal ginjal akut sampai nol kasus. Untuk itu pihaknya akan terus mencari penyebab tiap ada kasus baru yang muncul.

"Kita harus coba tekan kasus baru karena obat ke level nol. Setiap ada kasus baru kita kejar penyebabnya apa. Mohon bantuan para Dinkes agar mengontrol pemberian obat di apotek," imbau Menkes.

2. Penurunan kasus dipengaruhi larangan memberikan obat sirop

Ilustrasi apotek di Palembang (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Sebelumnya Juru Bicara Kementerian Kesehatan, Muhammad Syahril mengungkapkan penambahan kasus baru dan jumlah kematian setelah tanggal 18 Oktober 2022 menurun jauh dibandingkan dengan sebelum tanggal 18 Oktober 2022.

Pihaknya menjelaskan bahwa penurunan kasus tidak hanya terjadi pada kasus harian, tapi juga terjadi pada kasus yang dirawat dan kasus kematian. Bahkan ada daerah yang seluruh kasusnya telah sembuh.

"Penurunan kasus tersebut dipengaruhi beberapa hal. Salah satunya kebijakan pemerintah yang melarang memberikan obat sirop yang diduga mengandung unsur kimia EG dan DEG kepada anak," ujar Jubir Kemenkes Syahril dalam Konferensi Pers Update Penanganan COVID-19 dan Gangguan Ginjal Akut (AKI) di Indonesia pada Jumat (4/11/2022).

Editorial Team