ilustrasi vaksinasi (IDN Times/Arief Rahmat)
Sebelumnya, sebuah pesan yang berisi orang akan meninggal 2 tahun setelah disuntik vaksin COVID-19 beredar di media sosial. Pesan ini diklaim disampaikan oleh Mike Yeadon, yang mengaku sebagai mantan Ketua Saintis Vaksin Pfizer.
"Yang sudah divaksin siap-siap mati dini dalam 2 tahun. Mike Yeadon, mantan Ketua Saintis Vaksin Pfizer menyatakan kini sudah terlambat menyelamatkan siapa yang sudah divaksin," tulis pesan dalam paragraf pertama.
Lalu, benarkah orang yang sudah divaksin COVID-19 mati dalam 2 tahun?
Ketua Satuan Tugas COVID-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), Zubairi Djoerban, menegaskan informasi ini adalah hoaks.
"Informasi orang akan meninggal dalam dua tahun karena disuntik vaksin COVID-19 ya jelas hoaks. Soal Mike Yeadon yang menyatakannya atau bukan, saya belum tahu. Apakah ini Yeadon yang asli atau palsu, nanti biar waktu akan berbicara," tulisnya dalam akun Twitter miliknya dikutip IDN Times, Jumat (28/5).
Lebih lanjut, Guru Besar Universitas Indonesia ini mengatakan Mike Yeadon merupakan tokoh yang cukup kontroversial. Mike Yaedon dua menulis petisi tentang vaksin COVID-19 dapat menyebabkan kemandulan, yang kemudian diketahui sebagai hoaks.
"Meski begitu, dia ini bukan ilmuwan sembarangan, karena menghabiskan 16 tahun kariernya di Pfizer sebagai peneliti," imbuhnya.