Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Satgas Bina Marga DKI Jakarta menertibkan kabel semrawut di Jalan Pecenongan, Jakarta, Rabu (29/6/2022). (ANTARA FOTO/Subur Atmamihardja/wsj).

Jakarta, IDN Times - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, akan memanggil pemilik kabel di DKI Jakarta untuk merapikan kabelnya.

Hal itu menyusul sejumlah peristiwa kecelakaan yang disebabkan oleh jeratan kabel yang menjuntai ke jalan. Bahkan, seorang ojek online harus meregang nyawa setelah kecelakaan terjerat kabel yang melintas saat melintas di Palmerah, Jakarta Barat.

"Saya dapat informasinya ada truk yang menabrak (tiang), terus miring, dan kabelnya turun, lalu ada ojek yang datang. Tapi, saya turut prihatin dan berbelasungkawa," ujar Heru di Gedung DPRD, Jumat (4/8/2023).

1. Pemilik kabel akan dipanggil untuk rapikan

Ilustrasi kabel semrawut di kawasan Palmerah, Jakarta Barat. (ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/foc).

Melalui Asisten Pembangunan, kata dia, pihaknya akan memanggil pemilik kabel agar merapikan kabel semrawut yang terpasang di Jakarta.

"Asisten pembangunan dengan jajarannya mengundang semua pemilik kabel untuk supaya dirapikan (kabel)," imbuhnya.

2. Heru sudah wanti-wanti sejak awal menjabat

Pj Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono usai melantik Kepala Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta di Balai Agung, Senin ( 9/2/2023). (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Heru mengatakan, dirinya sudah memberi batas waktu kepada pemilik kabel yang menjuntai di seluruh wilayah Jakarta untuk merapikannya.

Bahkan, sejak awal menjabat, Heru sudah mewanti-wanti hal ini mengingat semua pihak bertanggungjawab membangun Kota Jakarta.

"Saya begitu sebulan menjabat sebagai Pj Gubernur DKI sudah mengingatkan masing-masing harus punya tanggung jawab. Jakarta Kota yang begitu besar," ucap Heru.

3. Biaya pemindahan kabel ke bawah tanah mahal

Ilustrasi Kabel (IDN Times/Sukma Shakti)

Salah satu solusi agar kabel di Jakarta tidak semrawut adalah dengan memindahkannya ke bawah tanah. Namun, hal itu membutuhkan biaya yang tidak sedikit.

Terkait mahalnya biaya pemindahan kabel ke bawah tanah itu, Heru meminta agar besaran biaya tersebut didiskusikan dengan Asosiasi Penyelenggaraan Jaringan Telekomunikasi (APJATEL).

"Ya, secara bertahap kan, tadi saya sudah panggil Plt Bina Marga, terus sama-sama membuka kabel itu. Ya, kan ada keberatan masalah nilai, itu dibicarakan lagi dengan APJATEL, supaya semuanya enak membangun Jakarta," jelas Heru.

Editorial Team