Implementasi penataan kabel udara di Jakarta. (dok. beritajakarta.id)
Lebih jauh, Wagub Rano menjelaskan pada keterangannya, terdapat 64 operator yang bekerja sama dalam penggunaan SJUT. Jumlah tersebut tampaknya sudah bertambah berdasarkan data terbaru dari situs sjut.net.
“Kabel optik berbagai operator dipindahkan dari atas ke bawah. Selain lebih rapi, pemeliharaannya pun lebih mudah,” ujarnya.
Pemprov DKI Jakarta juga bekerja sama dengan PT Jakpro. Perusahaan akan mengatur pemeliharaan harian jalur dan pemeliharaan berkala manhole setiap tiga bulan sekali. “Ke depan, pembersihan kabel udara di wilayah lain juga perlu dipercepat, terutama di kawasan dengan lalu lintas padat. Wilayah ini menjadi prioritas karena tingkat kesulitannya lebih tinggi,” jelas Rano.
Sementara itu, Direktur Utama (Dirut) PT Jakarta Propertindo (Jakpro), Iwan Takwin, menyampaikan, penataan kabel udara akan difokuskan di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur. “Prioritas diberikan kepada area padat guna menjaga estetika, kenyamanan, dan keamanan warga. Setelah dari Selatan, kami lanjutkan ke Timur,” ujarnya.
Di sisi lain, Dirut PT Jakarta Infrastruktur Propertindo (JIP), Deni Rifky Purwana, mengajak masyarakat untuk menjaga infrastruktur yang telah dibangun. Ia juga membuka peluang kolaborasi dengan operator yang belum bergabung dalam sistem SJUT.
“Kami mengajak seluruh operator jaringan untuk berkolaborasi dalam pemanfaatan SJUT demi mendukung penataan kota Jakarta yang aman, nyaman, dan modern. Partisipasi masyarakat juga sangat kami harapkan,” pungkasnya.
Santi (34) salah satu warga yang bekerja di Jakarta Selatan mengungkapkan dukungannya terhadap program penataan kabel ini. "Penataan kabel ini bikin jalanan terlihat lebih rapi dan enak dipandang. Semoga bisa cepat selesai di semua wilayah."
Senada, Hadi (40) menyebut penataan kabel ke bawah tanah akan menjaga estetika kota dan meningkatkan keamanan bagi pejalan kaki. "Mudah-mudahan proyek ini konsisten dijalankan sampai tuntas," ujarnya. (WEB)