Situasi RSUD Sayang Cianjur pasca gempa mag 5.6 dipenuhi oleh korban gempa. (IDN Times/Yogi Pasha)
Gempa bumi berkekuatan magnitudo 5,6 mengguncang Cianjur, Jawa Barat pada 21 November 2022 pukul 13:21:10 WIB. Gempa ini menyebabkan 334 orang meninggal dan 104 ribu warga mengungsi di 224 posko pengungsian terpusat dan mandiri. Total warga yang terdampak sebanyak 41.166 kepala keluarga (KK) atau 114.683 jiwa.
Episenter gempa berada pada koordinat 6,84 LS – 107,05 dan kedalaman 11 km. Tercatat lebih dari 400 gempa susulan melanda Cianjur dalam beberapa hari. Akibatnya, 17.864 rumah rusak, puluhan fasilitas umum seperti perkantoran, sekolah dan tempat ibadah rusak.
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menyebutkan gempa dipicu pergeseran sesar baru yang dinamakan Patahan Cugenang. Patahan tersebut membentang sepanjang 9 Kilometer melintasi sembilan desa di dua kecamatan.
"Sembilan desa yang dilintasi garis patahan tersebut ialah 6 desa di Kecamatan Cugenang yang terdiri dari Desa Cibeureum, Desa Nyalindung, Desa Mangunkerta, Desa Sarampad, Desa Cibulakan, dan Desa Benjot. 2 desa di Kecamatan Pacet yaitu Desa Ciherang, Desa Ciputri. Selain itu ada juga satu desa lainnya di ujung patahan yakni Desa Nagrak Kecamatan Cianjur," ujarnya.