Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Keluarga Tanggap Bencana, Upaya Pemprov DKI Tekan Risiko Bencana

Ilustrasi siswa (ANTARA FOTO/Irwansyah Putra)
Ilustrasi siswa (ANTARA FOTO/Irwansyah Putra)

Jakarta, IDN Times - Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, Isnawa Adji, berharap agar Keluarga Tanggap Bencana menjadi salah satu upaya untuk mengurangi risiko bencana menimpa warga Ibu Kota.

Hal tersebut mengingat Jakarta merupakan wilayah yang rentan terjadi bencana. Baik banjir, kebakaran, longsor, maupun gempa.

"Keluarga Tanggap bencana adalah keluarga yang memahami bahayanya, mengurangi risikonya. Artinya, satu keluarga harus betul-betul ter-manage, terkoordinir oleh kepala keluarganya," ujar Isnawa dalam podcast yang disiarkan akun YouTube Pemprov DKI Jakarta, dikutip Senin (21/11/2022).

1. Antisipasi bencana bagi keluarga

Bencana akibat La Nina beberapa waktu lalu di PPU, BPBD mengerahkan personelnya untuk membantu warga (IDN Times/Ervan Masbanjar)
Bencana akibat La Nina beberapa waktu lalu di PPU, BPBD mengerahkan personelnya untuk membantu warga (IDN Times/Ervan Masbanjar)

Banyak cara yang dapat dilakukan keluarga untuk dapat mengantisipasi bencana.

"Misalnya, saat cuaca ekstrem, antisipasi gak mesti harus keluar," kata dia.

Penggunaan instalasi listrik pun, ujar Isnawa, harus diperhatikan agar tidak memicu kebakaran.

"Tanggap bencana banyak hal, termasuk antisipasi narkoba. Jangan sampai anak-anak kita bergaul dengan anak-anak tidak jelas, pergaulannya negatif. Ini tanggung jawab kita di keluarga," kata dia.

2. Keluarga Tanggap Bencana kenali risiko bencana

Ilustrasi Banjir Jakarta (IDN Times/Mardya Shakti)
Ilustrasi Banjir Jakarta (IDN Times/Mardya Shakti)

Isnawa mengatakan, dalam Keluarga Tanggap Bencana, lingkungan keluarga harus mengenali risiko-risiko bencana.

"Semuanya bisa (antisipasi bencana), memang harus belajar tanggap bencana. Jadi, kita semua bisa tahu risiko-risiko dari bahaya yang akan terjadi juga kalau masuk ke sesuatu yang tidak sesuai norma sosial," ujar dia.

3. Keluarga Tanggap Bencana bisa wujudkan wilayah tanggap bencana

Ilustrasi - Petugas menggendong salah seorang warga korban banjir di Jalan Jatinegara Barat, Kampung Pulo, Jakarta. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Ilustrasi - Petugas menggendong salah seorang warga korban banjir di Jalan Jatinegara Barat, Kampung Pulo, Jakarta. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi

Lebih lanjut, Isnawa mengatakan, Keluarga Tanggap Bencana bisa menjadi cikal bakal terbentuknya wilayah tanggap bencana.

Jika Keluarga Tanggap Bencana sudah banyak di dalam satu RT, kata dia, maka wilayah tersebut bisa menjadi RT Tanggap Bencana.

"Misalnya, lingkungannya selalu tergenang. Nah, bisa ramai-ramai kerja bakti buat biopori atau vertikal drainase sehingga genangan tak ada lagi. Itu sudah mewujudkan wilayah tanggap bencana," ucap dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Deti Mega Purnamasari
EditorDeti Mega Purnamasari
Follow Us