Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi Polisi (IDN Times/Irfan Fathurohman)

Jakarta, IDN Times - Sepanjang 2024, setidaknya ada enam personel polisi yang diduga mengakhiri hidupnya. Indonesia Police Watch (IPW) meminta Polri memperhatikan personelnya sesuai Peraturan Kapolri Nomor 2 Tahun 2022 tentang Pengawasan Melekat di Lingkungan Polri.

Perkap ini, kata IPW, sebaiknya tidak sekedar dipahami untuk mengawasi kinerja anggota yang melanggar disiplin, etik atau tindakan tercela, tetapi lebih luas lagi yaitu pengawasan langsung pada keadaan pribadi.

“Sehingga kalau Perkap ini dijalankan akan dapat mendeteksi perubahan perilaku anggota yang  mengarah pada sikap putus asa, problematik berat, stres tinggi yang mengarah nekat bunuh diri. Diperlukan sikap humanis atasan pada bawahan bukan hanya pada masyarakat saja,” kata Ketua IPW, Sugeng Teguh Santoso, dalam keterangan tertulisnya.

“Karenanya, setiap atasan langsung harus mendeteksi kondisi kesehatan fisik dan rohani anggotanya. Atasanlah yang menjadi pihak yang pertama dalam mencegah perbuatan yang tidak baik dari bawahannya. Bila ditemukan sikap perubahan perilaku maka atasan langsunglah yang menghubungi Unit Psikologi Polri untuk membawa anggotanya berkonsultasi,” lanjut dia.

Berikut enam kasus polisi diduga mengakhiri hidup selama 2024 yang dihimpun IDN Times.

1. Ajudan Wakapolres Sorong

ilustrasi korban. (IDN Times/Mardya Shakti)

Ajudan Wakapolres Sorong, Bripda Riko Roy Nussy ditemukan meninggal dunia dalam keadaan tergantung di kosen pintu rumah atasannya, Senin, 15 Juli 2024.

Sesaat sebelum penemuan jenazah itu, seorang saksi yang merupakan tetangga Wakapolres Sorong melihat korban sedang memanaskan mobil, lalu masuk ke dalam rumah.

Namun, korban tak kunjung keluar dan akhirnya ditemukan tewas oleh adiknya pada pukul 17.30 WIB.

Wakapolres Sorong Kompol Emmy Fenitiruma, sedang tidak berada di rumahnya. Ia sedang izin cuti menghadiri wisuda anaknya di Jawa.

Berdasarkan hasil visum, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan. Ia pun dinyatakan tewas karena mengakhiri hidup.

Kapolres Sorong AKBP Edwin Parsoroan mengatakan, motif Bripda Riko Roy Nussy mengakhiri hidup karena masalah percintaan.

2. Bripda MR ditemukan tewas di Barak Dalmas Polres Wonogiri

Editorial Team

Tonton lebih seru di