ilustrasi membaca Al Qur'an (IDN Times/Rochmanudin)
Surat Al Baqarah dibuka dengan pembahasan mengenai tiga golongan manusia. Pertama, golongan mukmin yang menjalankan ibadah, mengimani Al Qur’an, Rasulullah, kitab-kitab terdahulu pula, dan hari akhir.
اُولٰۤىِٕكَ عَلٰى هُدًى مِّنْ رَّبِّهِمْ ۙ وَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ
Ulā'ika 'alā hudam mir rabbihim wa ulā'ika humul-muflihụn.
Artinya: “Merekalah yang mendapat petunjuk dari Tuhannya, dan mereka itulah orang-orang yang beruntung,” (QS. Al Baqarah: 5).
Yang kedua yakni golongan kafir, yang mana mereka tidak akan pernah mendengar dan beriman kepada Allah SWT. Sebagaimana dijelaskan dalam ayat 7 tentang orang kafir, yaitu:
خَتَمَ اللّٰهُ عَلٰى قُلُوْبِهِمْ وَعَلٰى سَمْعِهِمْ ۗ وَعَلٰٓى اَبْصَارِهِمْ غِشَاوَةٌ وَّلَهُمْ عَذَابٌ عَظِيْمٌ
Khatamallāhu 'alā qulụbihim wa 'alā sam'ihim, wa 'alā absārihim gisyāwatuw wa lahum 'ażābun 'azīm.
Artinya: “Allah telah mengunci hati dan pendengaran mereka, penglihatan mereka telah telah tertutup, dan mereka akan mendapat azab yang berat.” (QS. Al Baqarah: 7).
Dan ketiga yakni golongan munafik. Allah SWT menggambarkan orang munafik sebagai penipu diri sendiri. Mereka gemar menyebarkan fitnah dan mendustai apa yang diucapkannya sendiri.
وَاِذَا لَقُوا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا قَالُوْٓا اٰمَنَّا ۚ وَاِذَا خَلَوْا اِلٰى شَيٰطِيْنِهِمْ ۙ قَالُوْٓا اِنَّا مَعَكُمْ ۙاِنَّمَا نَحْنُ مُسْتَهْزِءُوْنَ
Wa iżā laqullażīna āmanụ qālū āmannā, wa iżā khalau ilā syayātīnihim qālū innā ma'akum innamā nahnu mustahzi'ụn.
Artinya: “Dan apabila mereka berjumpa dengan orang yang beriman, mereka berkata, 'Kami telah beriman'. Tetapi apabila mereka kembali kepada setan-setan (para pemimpin) mereka, mereka berkata, 'Sesungguhnya kami bersama kamu, kami hanya berolok-olok'.” (QS. Al Baqarah: 14).