Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Kapal induk Charles de Gaulle tinggalkan Pelabuhan Gili Mas, Lombok. (Dokumentasi TNI AL)
Kapal induk Charles de Gaulle tinggalkan Pelabuhan Gili Mas, Lombok. (Dokumentasi TNI AL)

Intinya sih...

  • Kapal induk Prancis, Charles de Gaulle, meninggalkan Lombok setelah seminggu bersandar di Pelabuhan Gili Mas.
  • Kunjungan kapal tersebut menunjukkan kerja sama pertahanan antara Indonesia dan Prancis yang baik.
  • Kunjungan ini terjadi setelah Indonesia memesan 42 jet tempur Rafale dan kapal selam Scorpene dari Prancis.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Setelah hampir satu pekan bersandar di Pelabuhan Gili Mas, Lombok, Kapal Induk Charles de Gaulle akhirnya meninggalkan Tanah Air pada 3 Februari 2025 lalu. Kunjungan kapal induk buatan Prancis itu merupakan bagian kerja sama bilateral antara Indonesia dengan Prancis. 

Komandan Pangkalan TNI AL Mataram, Kolonel Laut P. Waluyo mengatakan pihaknya menurunkan 80 hingga 100 personel yang tersebar di wilayah darat dan laut untuk mengamankan kapal dan awaknya. Supaya kegiatan mereka berjalan lancar selama di Lombok. 

Waluyo juga menjelaskan dengan adanya kunjungan kali pertama kapal induk ke Tanah Air menunjukkan kerja sama yang baik antara Indonesia dengan Prancis. "Tentunya ini adalah suatu hubungan kerja sama pertahanan antara Prancis dengan Indonesia. Ini mencerminkan kerja sama yang bagus di antara kedua negara dan ke depannya," ujar Waluyo seperti dikutip di dalam keterangan tertulis pada Selasa (4/2/2025). 

Ia mengaku yakin kunjungan rutin kapal induk Prancis itu dapat memberikan dampak yang positif. Selama berada di Indonesia, kru Kapal Charles de Gaulle juga sempat menjajal sejumlah area di Lombok. 

1. Awak kapal Charles de Gaulle sempat jajal Sirkuit Mandalika

Belasan awak kapal perang atau kapal induk Prancis Charles de Gaulle mengunjungi sirkuit Mandalika pada 31 Januarj 2025. (Dokumentasi MGPA)

Salah satu tempat yang dikunjungi oleh awak kapal Charles de Gaulle adalah Sirkuit Mandalika di Kuta Mandalika. Kehadiran mereka pada 31 Januari 2025 lalu, disambut Direktur MGPA Priandhi Satria selaku pengelola Pertamina Mandalika Internasional Circuit. "Kami sangat senang dengan kehadiran crew Kapal Induk Charles de Gaulle (R91) melihat dan menikmati keindahan Pertamina Mandalika Circuit,‘’ ujar Priandhi di dalam keterangan tertulisnya. 

Ia berharap para awak kapal perang bisa memperkenalkan sirkuit Mandalika sebagai destinasi wisata untuk wisatawan asing. "Kehadiran mereka diyakini menjadi pembicaraan dengan berbagai crew lainnya, dengan harapan akan semakin banyak orang asing yang mengetahui mengenai Pertamina Mandalika International Circuit di Mandalika di Lombok," tutur dia. 

2. Menhan Sjafrie ikut tinjau kapal induk Charles de Gaulle

Menteri Pertahanan, Sjafrie Sjamsoeddin ketika berkunjung ke kapal induk milik militer Prancis, Charles de Gaulle yang bersandar di Pelabuhan Gili Mas. (Dokumentasi Kementerian Pertahanan)

Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin juga sempat melakukan peninjauan ke kapal induk berkekuatan tenaga nuklir tersebut. Menhan Prancis, Sebastian Lecornu menyambut Sjafrie yang datang dalam cuaca hujan deras. Kedatangan Sjafrie turut didampingi Panglima TNI, Jenderal Agus Subiyanto dan Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Muhammad Ali. 

Sjafrie turut diajak ke ruang kemudi dari kapal yang diresmikan pada Mei 2001 itu. Purnawirawan jenderal TNI itu diberikan informasi kapal induk Charles de Gaulle yang sedang bersandar mengangkut 22 jet tempur Rafale dan 2 E-2 Hawkeye. 

Sjafrie pun terlihat bertanya apakah kapal induk tersebut pernah mengalami insiden selama mengarungi samudera. "Tidak akan ada insiden," ujar Menhan Lecornu ketika merespons pertanyaan Sjafrie. 

3. Sjafrie benarkan Indonesia juga pesan kapal selam Scorpene

Menteri Pertahanan, Sjafrie Sjamsoeddin ketika berkunjung ke kapal induk milik militer Prancis, Charles de Gaulle yang bersandar di Pelabuhan Gili Mas. (Dokumentasi Kementerian Pertahanan)

Kunjungan kapal induk Prancis, Charles de Gaulle dilakukan usai Indonesia resmi memesan 42 jet tempur Rafale. Sejak saat itu relasi militer kedua negara sangat erat. 

Di dalam kunjungannya itu, Sjafrie turut mengonfirmasi Indonesia juga membeli kapal selam Scorpene. "Insya Allah, termasuk kapal selam (dibeli Indonesia)," katanya. 

Sebelumnya, Indonesia melalui PT PAL sudah menandatangani kontrak kesepakatan dengan perusahaan kontraktor pertahanan Prancis, Naval Group. "Sebagai bentuk pemenuhan kebutuhan armada pertahanan matra laut, PT PAL dipercaya oleh Kementerian Pertahanan RI untuk melakukan research and development (R&D) dan pembangunan beberapa unit kapal selam jenis Scorpene," ungkap CEO PT PAL, Kaharuddin Djenod pada Februari 2022 lalu.

Penandatanganan nota kesepahaman ketika itu disaksikan langsung oleh Prabowo saat masih menjabat sebagai Menteri Pertahanan. Ia tak menampik hasil riset dan pengembangan itu bakal digunakan untuk pembelian dua kapal selam Scorpene.

Editorial Team