Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Mohammad Fadil Imran (ANTARA Jatim/Willy Irawan)
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Mohammad Fadil Imran (ANTARA Jatim/Willy Irawan)

Jakarta, IDN Times - Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Fadil Imran, resmi menutup pelaksanaan Vaksinasi Merdeka Aglomerasi yang berlangsung selama 10 hari. Vaksinasi ini diselenggarakan di Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi, Kota Depok, Kota Tangerang, dan Kota Tangerang Selatan. 

Fadil menjelaskan Vaksinasi Merdeka bukan sebuah program. Namun, ia menjelaskan, metode penyelenggaraan vaksinasi yang bertumpu pada kerelawanan, kedermawanan dan kepemimpinan. 

“Metode ini mampu menjawab kebutuhan vaksinasi yang mudah diakses publik, murah dalam operasional pelaksanaannya dan masif diselenggarakan di setiap wilayah,” ujar Fadil dalam keterangan tertulisnya, Selasa (5/10/2021).

1. Vaksinasi Merdeka tahap II hadirkan platform digital

Default Image IDN

Fadil menjelaskan keunggulan dari pelaksanaan Vaksinasi Merdeka tahap II ini tak lepas dari hadirnya platform digital. Platform tersebut dibangun anak-anak bangsa dari PT Telkom Indonesia. 

Ia mengungkapkan platform ini berfungsi melakukan proses perekrutan, manajemen relawan dan gerai, serta laporan performa gerai yang real time selama 24 jam.

“Pembuatan aplikasi digital VakasinasiMerdeka yang dapat diunduh di Google Playstore dan App Store ini, merupakan manifestasi arahan Kapolri terkait dengan program kepolisian yang Presisi yaitu Prediktif, Responsibilitas dan Transparansi Berkeadilan di era Police 4.0,” ujar Fadil.

2. Vaksinasi Merdeka Aglomerasi sukseskan 61,72 persen di lima wilayah penyangga Ibu Kota

Vaksinasi lansia di Sentra Vaksinasi BUMN di PRPP Jateng Semarang. (IDN Times/Anggun Puspitoningrum).

Vaksinasi Merdeka Aglomerasi tahap II merupakan lanjutan dari Vaksinasi Merdeka di DKI Jakarta. Di Ibu Kota, Vaksinasi Merdeka diklaim berhasil mendorong capaian angka vaksinasi hingga 107 persen. 

“Vaksinasi Merdeka Aglomerasi selama 10 hari telah berhasil memberikan kontribusi lebih dari 61,72 persen di lima wilayah penyangga. Capaian tertinggi sebesar 72,64 persen terlaksana di Bekasi Kabupaten, disusul oleh Tangerang Kota sebesar 72,37 persen,” tutur Kepala Posko Vaksinasi Merdeka Polda Metro Jaya, Supriyanto.

3. Vaksinasi Merdeka jauh lebih murah

Default Image IDN

Supriyanto menuturkan pelaksanaan Vaksinasi Merdeka Aglomerasi merupakan metode yang menjadi terobosan strategis. Sebab, kata dia, biaya penyelenggaraan vaksinasi bisa efisien.

“Memang vaksin untuk masyarakat seluruhnya gratis. Namun, tidak semua biaya penyelenggaraan vaksinasi yang efisien,” ujarnya.

Di Vaksinasi Merdeka, biaya penyelenggaran untuk menyuntikkan satu individu hanya Rp5 ribu hingga maksimal Rp20 ribu. Sedangkan pelaksanaan vaksinasi yang tidak menggunakan metode Vaksinasi Merdeka, biaya penyelenggaraan yang dibutuhkan mencapai Rp100 ribu sampai Rp170 ribu per suntik untuk setiap individu.

Sementara itu, Ketua Yayasan Sinergi Vaksinasi Merdeka Devie Rahmawati menjelaskan efesiensi biaya penyelenggaraan ini dapat terjadi karena metode Vaksinasi Merdeka mensyaratkan sembilan pilar. Di antaranya pelaksanaan yang terdesentralisasi di lebih dari 900 titik.

“Kedua, dilaksanakan selama minimal 10 hari pelaksanaan, tanpa henti, bahkan ada yang dilaksanakan di malam hari. Gerai dibangun berbasis wilayah komunitas penduduk seperti perumahan serta didirikan secara sederhana, seperti di rumah warga,” ujar Devie yang juga menjadi kordinator relawan Vaksinasi Merdeka.

Editorial Team