Jakarta, IDN Times - Pimpinan Pusat Muhammadiyah mengutuk keras arogansi aparat Kepolisian di Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah. Konflik antara aparat dan warga terjadi di wilayah PT Hamparan Masawit Bangun Persada (HMBP) 1 pada Sabtu (7/10/2023).
Ketua Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Bidang Hikmah dan Kebijakan Publik, Anderyan Noor mengatakan, berdasarkan catatan Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA) terdapat 20 warga mengalami kriminalisasi dan tiga orang tertembak. Satu orang tewas di tempat akibat peluru tajam, Gijik (35) yang merupakan warga Bangkal, dan dua orang yang lainnya kritis.
“Kapolri diminta untuk bertanggung-jawab atas tindakatan represif dan intimidatif yang menyebabkan jatuhnya korban masyarakat. Maka Kapolri harus mengevaluasi secara menyeluruh prosedural dan bentuk penanganan represif aparat kepolisian di Seruyan dan memberikan punishment dengan mencopot jabatan Kepala Kapolda Kalimantan Tengah dan jajaran yang terlibat,” kata Anderyan dalam keterangan tertulisnya, Senin (9/10/2023).