Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Polisi Mesir Bunuh Dua Turis Israel dan Pemandu Wisata

ilustrasi situs wisata arkeologi (Unsplash.com/Cristina Gottardi)

Jakarta, IDN Times - Seorang polisi Mesir menyerang dua turis Israel dan pemandu wisata pada Minggu (8/10/2023) di kota Alexandria. Korban serangan tewas dalam kejadian itu. 

Pihak berwenang mengatakan, pelaku telah ditangkap dan sedang berada di bawah investigasi. Selain itu, ada juga laporan korban terluka dalam insiden penembakan di situs arkeologis Pilar Pompey Alexandria

Serangan terjadi beriringan dengan pertempuran antara Israel dengan Hamas. Konflik baru antara dua pihak tersebut telah menewaskan ratusan orang dan melukai ribuan lainnya.

1. Tidak ada pembenaran untuk pembunuhan terhadap warga sipil

ilustrasi garis polisi (IDN Times/Mardya Shakti)

Otoritas Mesir segera menutup lokasi serangan usai insiden. Beberapa rekaman yang yang beredar di media sosial menunjukkan, dua tubuh tergeletak di tanah tak bergerak. Satu orang lainnya terlihat dibantu oleh sekelompok pria.

Dilansir Associated Press, Kementerian Luar Negeri Israel mengonfirmasi bahwa korban terluka adalah warganya dan dia menderita luka sedang.

Serangan itu memicu reaksi yang berbeda dari pengguna media sosial Mesir. Beberapa pihak memujinya, sementara yang lain melontarkan kutukan terhadap pembunuhan warga sipil yang berkunjung ke Mesir.

Ibrahim Issa, pembawa acara televisi terkenal di Mesir, menyebut serangan itu sebagai kejahatan teroris. Dia juga menambahkan, setiap upaya untuk membenarkan tindakan itu merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan.

2. Israel akan segera membawa korban dengan pesawat militer

Pelaku disebut melepaskan tembakan secara acak menggunakan senjata pribadinya. Dia ditahan di tempat kejadian.

Amr Magdi, peneliti Human Rights Watch, mengutuk serangan tersebut. Dia mengatakan bahwa tidak ada pembenaran apa pun untuk menargetkan warga sipil Israel di Mesir, Gaza, atau di mana pun.

Dilansir BBC, Kementerian Luar Negeri Israel mengatakan, pihaknya telah bekerja sama dengan pihak berwenang Kairo untuk memulangkan warga negaranya sesegera mungkin.

Kementerian telah berkoordinasi dengan militer Israel (IDF), Dewan Keamanan dan Kedutaan Israel di Mesir. Sebuah pesawat militer disebut akan membawa para korban dan jenazah kembali ke Israel.

3. Israel dan Mesir telah berdamai sejak lama

ilustrasi (Pexels.com/Anthony Beck)

Dewan Keamanan Nasional Israel khawatir soal peningkatan motivasi kelompok teror untuk menyerang diasporas Israel di luar negeri. Sejauh ini, Kairo belum mengomentari serangan terhadap wisatawan tersebut.

Motif penembakan yang dilakukan oleh polisi Mesir juga belum diketahui. Turis dari Israel secara rutin mengunjungi Mesir. Tapi Israel di sisi sebaliknya, tetap tidak populer menjadi tujuan wisata bagi warga Mesir.

Dilansir The Guardian, Mesir adalah negara Arab pertama yang menjalin perjanjian damai dengan Israel pada 1979. Negara itu juga telah lama menjadi perantara antara Israel dan Palestina.

Pada Juni tahun ini, tentara Israel dan Mesir terlibat baku tembak di perbatasan di tengah perburuan penyelundup narkoba. Tiga tentara Israel tewas dalam insiden tersebut.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Vanny El Rahman
EditorVanny El Rahman
Follow Us