Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana (kanan) didampingi Wakil Lodewyk Pusung (kiri) saat mengikuti Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi IX DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (31/10/2024). ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/rwa.
Dari total tiga wakil kepala BGN, dua di antaranya diisi oleh tokoh dengan latar belakang Polri dan TNI. Keduanya ialah Brigjen Pol Sony Sanjaya dan Mayjen TNI (Purn) Lodewyk Pusung.
Sony Sanjaya merupakan lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) angkatan 1991. Pria kelahiran Bandung, 20 Oktober 1967 ini meniti karier panjang di kepolisian dengan beragam posisi strategis. Di antaranya Kapolres Majalengka, Kapolres Bandung, Kapolres Simalungun, hingga menduduki jabatan Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Aceh pada 2020. Lalu setahun berselang, ia menjadi Direktur Reserse Kriminal Khusus di wilayah yang sama.
Ia juga pernah menjadi Wakil Direktur Reserse Kriminal Khusus (Waditreskrimum) Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Barat, Kepala Bagian Anef Bareskrim Kepolisian RI, serta Direktur Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Aceh.
Dalam kariernya di kepolisian, Sony terakhir menjabat sebagai Pati Bareskrim Polri. Ia pun gabung di jabatan pemerintahan dengan mengisi jabatan Direktur Penyediaan dan Penyaluran Wilayah II BGN sejak Januari 2025.
Sony sempat membuat inovasi sebagai upaya meningkatkan kualitas program MBG. Misalnya pelatihan terhadap sepuluh ribu relawan di Satuan Pemenuhan Pelayanan Gizi (SPPG). Ia menerapkan gagasannya itu untuk meningkatkan wawasan relawan di berbagai wilayah Jawa Barat dan Jabodetabek. Sony menilai masalah kesehatan, keamanan, dan penyajian makanan saling berhubungan erat.
Setelah menjabat sebagai direktur, Sony kemudian dipercaya sebagai Wakil Kepala BGN.
Sosok selanjutnya, Lodewyk Pusung yang merupakan kelahiran Manado, Sulawesi Utara pada 27 September 1960. Ia adalah lulusan akademi militer pada 1985.
Lodewyk pernah menjabat Panglima Kodam (Pangdam) I Bukit Barisan yang berpusat di Medan. Ia dikenal sebagai figur yang tegas dalam mencegah kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Riau. Setelah itu, Lodewyk menempati posisi baru sebagai Asisten Operasi Panglima di Mabes TNI.
Kemudian berkaitan dengan gizi, Lodewyk pernah menjabat sebagai Ketua Badan Gizi Nasional Kementerian Pertahanan. Ia ditugaskan untuk meningkatkan kualitas gizi nasional di kementerian tersebut.
Berikut jabatan yang pernah diemban Lodewyk:
- Danton Yonif 507/Sikatan (1985)
- Kasiaplat Deplat Rindam VI/Tpr (1996)
- Danyonif 203/Arya Kemuning Kodam Jaya (1999)
- Dandim 0505/Jakarta Timur Kodam Jaya (2001)
- Asops Kasdam IX/Udayana (2005)
- Dosen Sesko TNI (2009)
- Danrem 142/Tatag Dam VII/Wrb (2010)
- Ir Kostrad (2013)
- Kasdam VI/Mulawarman (2014)
- Pangdivif I/Kostrad (2015)
- Pangdam I/BB (2015)
- Asops Panglima TNI (2017)
Sementara, latar belakang pendidikan militer Lodewyk ialah:
Akmil (1985)
Suscarcab Inf (1985)
Selapa I/Inf (1989)
Diklapa II/Inf (1994)
Seskoad (1998)
Sesko TNI (2008)
Lemhanas (2013)