Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Aksi perusakan dan pembakaran kantor Bupati Keerom, Papua oleh massa yang tidak Lulus CPNS (Dok. Humas Polda Papua)

Jakarta, IDN Times - Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Musthofa Kamal menjelaskan, peristiwa pembakaran dan perusakan Kantor Bupati Keerom, Papua pada Rabu 30 September 2020 pukul 16.16 WIT dengan jumlah massa sekitar 250 orang.

Kerusuhan ini adalah buntut aksi protes massa yang menolak hasil dari pengumuman Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) formasi 2018.

Kamal mengatakan bahwa petugas membubarkan massa aksi karena upaya negosiasi tidak berjalan dengan baik. Massa kemudian melakukan penutupan salah satu akses jalan Trans Papua di Kabupaten Keerom, pada Kamis 1 Oktober 2020.

"Mereka sejak tadi malam pasca-perusakan dan pembakaran kantor langsung palang jalan. Situasi tidak memungkinkan karena gelap, lanjut tadi pagi lakukan negosiasi namun massa menolaknya," ujar Kamal saat dikonfirmasi, Jumat (2/10/2020).

1. 4 orang diamankan atas kejadian ini

Aksi perusakan dan pembakaran kantor Bupati Keerom, Papua oleh massa yang tidak Lulus CPNS (Dok. Humas Polda Papua)

Dari kejadian ini ada 4 orang yang diamankan, satu karena pemblokiran jalan dan tiga lainnya karena perusakan Kantor Bupati Keerom, Papua.

"Empat yang diamankan tiga sudah di tetapkan pelaku perusakan dan satu orang pemalangan (blokir jalan)," kata Kamal.

Polisi masih melakukan pemeriksaan lebih lanjut dan kondisi jalan saat ini sudah berangsur kondusif.

2. Pembubaran paksa dilakukan untuk buka akses jalan

Editorial Team

Tonton lebih seru di