Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Arya Daru
Diplomat muda Kementerian Luar Negeri yang bekerja di Direktorat Perlindungan WNI, Arya Daru Pangayunan. (Dokumentasi Facebook)

Intinya sih...

  • Keluarga yakin Arya Daru dibunuh orang profesional

  • Keluarga Daru juga mohon pada Presiden Prabowo ikut turun tangan

  • Istri Daru beri surat kuasa kepada dua pengacara

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Ayah diplomat muda Arya Daru, Subaryono, meminta bantuan Panglima TNI, Jenderal Agus Subiyanto, turut mengungkap misteri kematian putranya itu. Meski Daru merupakan warga sipil, tetapi TNI dianggap bisa membantu kinerja kepolisian.

"Alasannya, karena TNI dianggap netral dan punya keahlian dan perangkat untuk mengungkap peristiwa-peristiwa yang spesifik," ujar kuasa hukum keluarga, Nicholay Aprilindo, kepada IDN Times melalui pesan pendek, Senin (25/8/2025).

Ketika ditanyakan apakah memungkinkan TNI masuk ranah penyelidikan kematian warga sipil, Nicholay menyebut, peluang itu ada. "Bisa saja karena salah satu tugas dan fungsi TNI membantu tugas-tugas kepolisian," imbuhnya.

Permohonan agar TNI ikut terlibat penyelidikan kematian Daru disampaikan Subaryono ketika menggelar jumpa pers di sebuah kafe di Yogyakarta pada Sabtu, 23 Agustus lalu. Dia dan keluarga menolak kesimpulan yang disampaikan Polda Metro Jaya bahwa putra semata wayangnya itu mengakhiri hidupnya.

Salah satu indikasi kecil kemungkinan Daru bunuh diri lantaran ia sudah mempersiapkan diri dengan keluarga untuk penugasan di Helsinki, Finlandia. Tiket pesawat untuk keberangkatan akhir Juli lalu juga sudah dipesan.

1. Keluarga yakin Arya Daru dibunuh orang profesional

Ayah almarhum Arya Daru Pangayunan, Subaryono, ketika memberikan keterangan pers di Yogyakarta. (IDN Times/Tunggul Damarjati)

Jumpa pers yang digelar ayah Daru pada pekan lalu itu merupakan tindak lanjut usai keluarga sempat diam selama hampir dua bulan. Subaryono mengaku keluarga sangat terpukul, sehingga tidak bisa muncul ke ruang publik untuk memberikan klarifikasi.

Bagi keluarga, Daru yang merupakan putra tunggal adalah harapan. Ia bahkan menjelaskan, istrinya sempat mengalami keguguran tiga kali sebelum akhirnya bisa mengandung Daru.

"Banyak yang bertanya-tanya mengapa tidak ada suatu statement dari keluarga, karena kami semua dalam keadaan syok," kata Subaryono di Yogyakarta.

Sementara, kuasa hukum keluarga, Nicholay Aprilindo menyebut terdapat sejumlah kejanggalan dari kematian Daru. Salah satunya, Daru dalam keadaan bahagia jelang kepindahannya ke Finlandia. ASN Kementerian Luar Negeri itu berencana memboyong keluarga untuk bertugas di sana.

"Sebelum ke Finlandia, mereka semua happy dan semua data sudah komplit. Bagaimana orang yang mendapatkan promosi jabatan, mempersiapkan segala sesuatunya ke Finlandia, masak dia meninggalkan semua hal dengan bunuh diri. Ini tidak masuk akal sehat," ujar Nicholay.

Sehingga, kata Nicholay, keluarga yakin terdapat tindak pidana dalam kematian Daru, dan melibatkan pihak lain.

"Pihak lain itu punya keahlian yang profesional dalam menghabisi nyawa seseorang," imbuhnya.

2. Keluarga Daru juga mohon Prabowo ikut turun tangan

Presiden Prabowo Subianto (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Selain meminta bantuan kepada Panglima TNI, keluarga Daru juga memohon kepada Presiden Prabowo Subianto untuk mengungkap misteri kematian diplomat muda itu. Ia berharap dengan Prabowo memberikan instruksi kepada tiga pejabat tinggi, pertanyaan mengenai penyebab kematian Daru bisa diungkap.

"Kami mohon kepada pimpinan negara ini, kami mohon kepada yang terhormat Bapak Presiden RI, Bapak Prabowo Subianto. Kami mohon dengan rendah hati dan setulus-tulusnya, kami mohon Bapak bisa menginstruksikan kepada Kapolri, Panglima TNI, Menteri Luar Negeri supaya segera bisa menjelaskan kepada kami tentang misteri yang terjadi pada anak kami," kata pensiunan dosen Teknik Geodesi di Universitas Gadjah Mada (UGM) itu.

Subaryono mengaku keluarga dalam keadaan tidak berdaya, karena begitu banyak informasi yang beredar di ruang publik. Sebab, Daru yang ia kenal tidak memiliki motif untuk mengakhiri hidup.

"Dia adalah sosok yang bertanggung jawab kepada keluarga, orang tua, masyarakat dan tentu saja tempat dia bekerja. Jadi kami mohon Bapak Presiden untuk segera bisa menginstruksikan bapak-bapak yang kami sebut tadi," tutur dia.

Subaryono pun berharap anak dan menantunya bisa mendapatkan keadilan. Sebab, keluarga yakin Daru mati bukan mengakhiri hidup.

3. Istri Daru beri surat kuasa kepada dua pengacara

Peti jenazah diplomat Arya Daru Pangayunan diberangkatkan menuju ke Banguntapan, Bantul. (IDN Times/Tunggul Damarjati)

Dalam forum jumpa pers itu, keluarga secara resmi menunjuk dua orang menjadi penasihat hukum keluarga Daru. Keduanya adalah Dwi Librianto dan Nicholay Aprilindo. Nicholay merupakan mantan Direktur Jenderal Instrumen dan Penguatan HAM di Kementerian HAM. Surat kuasa diteken istri Daru pada Jumat malam.

"Kami bersedia menjadi penasihat hukum untuk membantu pihak keluarga mencari tahu, mengungkap misteri kematian almarhum seperti apa sebenarnya," ujar Nicholay.

Kedua penasihat hukum, kata Nicholay, akan bekerja sama dengan penyelidik Polda Metro Jaya. Informasi sekecil apapun akan dibagikan kepada penyelidik Polda Metro.

"Bahkan, pihak keluarga sudah menyampaikan berbagai bukti dan informasi kepada penyelidik Polda Metro Jaya, Komnas HAM, dan Kompolnas. Tapi, itu tidak dipertimbangkan sebagai suatu fakta dan bukti tentang pengungkapan misteri meninggalnya almarhum, itu yang kami sayangkan," imbuhnya.

Editorial Team