Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Keluarga Tak Terima Polri Simpulkan Arya Daru Akhiri Hidup

Screenshot_20250824_113121_Gallery.jpg
Ayah almarhum Arya Daru Pangayunan, Subaryono, ketika memberikan keterangan pers di Yogyakarta. (IDN Times/Tunggul Damarjati)
Intinya sih...
  • Arya Daru sudah siapkan segala sesuatunya untuk keberangkatan ke Finlandia
  • Daru dalam keadaan bahagia dan tak menunjukkan indikasi bunuh diri menurut keluarga
  • Keluarga minta polisi lakukan rekonstruksi dan autopsi ulang untuk mengungkap misteri kematian Daru
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Keluarga dari diplomat muda Arya Daru Pangayunan akhirnya buka suara 40 hari pascakematian ASN Kementerian Luar Negeri itu. Pihak yang muncul ke publik untuk memberikan keterangan adalah ayah kandung Daru, Subaryono.

Ia berbicara ke ruang publik didampingi oleh pengacara Dwi Librianto dan Nicholay Aprilindo. Nicholay diketahui merupakan mantan Direktur Jenderal Instrumen dan Penguatan HAM di Kementerian HAM. Keduanya diberi surat kuasa langsung oleh istri Daru, Meta Ayu Puspitantri.

Subaryono yang merupakan pensiunan dosen teknik Geodesi di Universitas Gadjah Mada (UGM) itu menjelaskan, baru muncul saat ini lantaran keluarga sangat terpukul atas kematian Daru. Bagi keluarga, Daru yang merupakan putra tunggal adalah harapan. Ia bahkan menjelaskan, istrinya sempat mengalami keguguran tiga kali sebelum akhirnya bisa mengandung Daru.

"Banyak yang bertanya-tanya mengapa tidak ada suatu statement dari keluarga, karena kami semua dalam keadaan syok," ujar Subaryono di Yogyakarta ketika memberikan keterangan pers, Sabtu (23/8/2025).

Selain itu, ibu Daru pada 2024 lalu didiagnosa mengidap kanker usus. Sehingga butuh pemulihan pascaoperasi.

"Jadi, ibunya Daru tahun lalu didiagnosis cancer colon lalu harus dilakukan operasi," tutur dia.

1. Arya Daru sudah siapkan semua untuk keberangkatan ke Finlandia

Diplomat muda Kementerian Luar Negeri yang bekerja di Direktorat Perlindungan WNI, Arya Daru Pangayunan. (Dokumentasi Facebook)
Diplomat muda Kementerian Luar Negeri yang bekerja di Direktorat Perlindungan WNI, Arya Daru Pangayunan. (Dokumentasi Facebook)

Lebih lanjut, Subaryono mengatakan, putra dan menantunya sudah menyiapkan untuk keberangkatannya ke Finlandia. Setelah bekerja keras, Daru akhirnya mendapat promosi dan ditempatkan di Finlandia.

Mobil yang sehari-hari dipakai oleh istri Daru di Yogyakarta sudah dijual. Lalu, dua anak Daru sudah mundur dan pamit dari sekolah di Kota Gudeg itu.

"Daru sudah menyiapkan segala sesuatunya karena sudah fix, sudah dapat SK (Surat Keputusan) dan sudah mendapatkan uang muka untuk pembelian keperluan-keperluan itu," ujar Subaryono.

Sang istri juga sudah menandai keperluan belanja di platform online di Helsinki. Sehingga, ketika tiba di sana tinggal dibeli saja.

2. Daru dalam keadaan bahagia dan tak menunjukkan indikasi bunuh diri

Screenshot_20250710_194849_Chrome.jpg
Peti jenazah diplomat Arya Daru Pangayunan diberangkatkan menuju ke Banguntapan, Bantul. (IDN Times/Tunggul Damarjati)

Di sisi lain, keluarga merasa analisa dari pihak kepolisian dan Asosiasi Psikologi Forensik (Apsifor) bahwa Daru dalam keadaan depresi hingga ingin bunuh diri, tidak benar. Pernyataan itu dinilai sepihak dan telah menyudutkan Daru yang sudah menjadi korban.

"Justru yang jadi pertanyaan bagi kami, ketika terjadi peristiwa misteri meninggalnya almarhum, ada pernyataan-pernyataan yang sungguh menyudutkan almarhum. Bahkan dikatakan depresi, bunuh diri. Bagaimana seseorang yang dalam keadaan happy, mendapat promosi jabatan, dan menyiapkan segala sesuatu untuk anak-anak sekolah di Finlandia, masak dia meninggalkan semua hal yang sudah disiapkan dengan bunuh diri?" kata kuasa hukum, Nicholay Aprilindo semalam.

"Tidak masuk akal dan logika yang sehat atau waras," imbuhnya,.

Ia menambahkan, dengan dirinya dan Dwi ditunjuk sebagai pengacara, maka mereka akan bekerja sama dengan penyelidik agar kasus kematian Daru tetap ditelusuri. Nicholay juga menyebut berbagai barang bukti dan informasi sudah diberikan kepada penyelidik Polri, Kompolnas hingga Komnas HAM.

"Mereka mendapatkan semua informasi itu. Tetapi, itu malah tidak dipertimbangkan sebagai suatu fakta dan bukti tentang pengungkapan misteri meninggalnya almarhum," katanya.

3. Keluarga minta polisi lakukan rekonstruksi dan autopsi ulang

IMG-20250710-WA0024.jpg
Guest House di Menteng yang disewa diplomat muda Arya Daru Pangayunan. (Dokumentasi Istimewa)

Poin penting lainnya yang disampaikan oleh keluarga Daru yakni mendesak pihak kepolisian agar dilakukan rekonstruksi dan autopsi ulang. Tujuannya, agar misteri kematian Daru bisa terpecahkan. Sebab, pihak keluarga tidak yakin diplomat berusia 39 tahun itu meninggal akibat bunuh diri.

"Penasihat hukum keluarga minta kepolisian untuk melakukan rekonstruksi ulang, kemudian autopsi lengkap dari almarhum untuk mengetahui penyebab kematian," ujar Nicholay.

Ia kemudian memaparkan alasan yakni ditemukannya obat jenis CTM serta parasetamol. Nicholay mengatakan Arya Daru tidak memiliki alergi apa-apa, dan sesuai keterangan istri tak pernah mengonsumsi obat CTM.

"Dari mana CTM itu masuk dan berapa kadarnya sampai sekarang belum diungkapkan. Kalau autopsi lengkap harus diambil ginjalnya, paru, jantung, sehingga mengetahui kandungan obat apa dan zat apa di dalam tubuh korban," tutur dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sunariyah Sunariyah
EditorSunariyah Sunariyah
Follow Us