Jakarta, IDN Times - Beberapa hari belakangan, warga kembali mengeluhkan kemacetan total di Jakarta. Kemacetan itu terjadi di beberapa titik wilayah, pascahujan deras yang mengguyur Ibu Kota.
Macet di Jakarta bukan masalah baru. Kemacetan berdampak dan merugikan beberapa sektor mulai dari lingkungan, kesehatan, hingga perekonomian.
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo, mengatakan data Bank Dunia (World Bank) menunjukkan bahwa kemacetan di Ibu Kota menyebabkan kerugian Rp38 triliun per tahun.
"Akibat kemacetan, beberapa lembaga sudah melakukan perhitungan. Misalnya World Bank, bahwa di Jakarta, kemacetan rata-rata menyebabkan kerugian Rp38 triliun per tahun," kata Syafrin dalam Focus Group Discussion (FGD) Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) 2022 yang digelar Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) di Jakarta, belum lama ini.
Dia mengatakan, jumlah tersebut didapatkan berdasarkan dua aspek penilaian, yakni kerugian waktu tempuh dan penggunaan bahan bakar minyak (BBM).