Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Nasaruddin Umar, Menteri Agama di Kabinet Merah Putih akan dilantik di Istana Negara pada Senin (21/10/2024). (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Jakarta, IDN Times - Menteri Agama Nasaruddin Umar mengungkapkan, saat ini Kementerian Agama tengah memperjuangkan pembentukan Direktorat Jenderal Pondok Pesantren. Hal ini disampaikan Nasaruddin saat menghadiri perayaan Harlah ke-42, Pondok Pesantren Islam Miftachussunnah ll, lstighosah Kebangsaan, dan Peringatan Hari Pahlawan di Masjid Nasional Al-Akbar, Surabaya, Jawa Timur.

“Kementerian Agama segera membentuk suatu Direktorat Jenderal khusus yang akan mengurus sekaligus untuk mengayomi pondok pesantren," kata Nasaruddin, dikutip dari keterangan tertulis Kemenag, Sabtu (16/11/2024).

1. Pesantren lembaga murni yang lahir dari rahim Nusantara

Suasana hari Santri yang digelar Yayasan dan Pondok Pesantren Ar-Rois Cendekia yang bertajuk Ar-Rois Santry Day. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Nasaruddin mengatakan, pesantren adalah lembaga yang murni lahir dari rahim Nusantara. Fakta menunjukkan perintis dunia kependidikan yang sistematis dalam sejarah bangsa Indonesia, kata dia, adalah pondok pesantren. Hal ini terjadi bahkan sebelum Belanda datang ke Indonesia.

Mengutip Nurcholish Madjid, ia menyatakan bahwa seandainya Indonesia tidak dijajah Belanda, maka perguruan tinggi yang berkembang saat ini adalah Universitas Termas, Universitas Lirboyo, Universitas Tebu Ireng, dan universitas dari pesantren-pesantren lainnya. "Bukan UI, ITB, IPB, atau kampus-kampus lainnya," ujar Menag.

"Maka sudah saatnya sekarang ini pondok pesantren merebut masa jayanya seperti yang pernah terjadi di masa lampau. Sudah waktunya pondok pesantren ini menjadi tuan rumah di dalam rumahnya sendiri, di negeri ini," tuturnya.

2. Penanaman karakter di pesantren sangat efektif

Editorial Team

EditorSunariyah

Tonton lebih seru di