Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Menag Sampaikan Dua Tantangan Tokoh Agama

Menteri Agama, Nazaruddin Umar (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Jakarta, IDN Times - Menteri Agama, Nasaruddin Umar, mengatakan, terdapat dua tantangan yang dihadapi tokoh agama ke depannya.

Kedua hal itu adalah pergeseran otoritas keagamaan dan peran tokoh agama yang diperlakukan seperti 'pemadam kebakaran.'

"Ini menjadi tantangan para tokoh agama ke depannya," kata dia, dalam dialog bertajuk 'Peran Tokoh Agama dalam Merawat Kerukunan dan Menjaga Kelestarian Alam' yang diinisiasi Majelis Hukama Muslimin di Jakarta, dikutip dari ANTARA, Senin (11/11/2024).

1. Tantangan tokoh umat beragama semakin berat

ilustrasi pendakwah (unsplash.com/Raka Dwi Wicaksana)

Menurut Umar, tokoh-tokoh umat beragama akan menghadapi tantangan yang semakin berat pada masa yang akan datang.

"Dahulu kala, apa kata ulama dan apa kata kitab suci, tokoh agama, itu serta merta kita lakukan. Tapi terkadang saat ini, ada kebenaran yang dipromosikan kitab suci, juga dipraktikkan dan diamalkan oleh ulama dan tokoh agama, tapi tidak serta merta diterima oleh masyarakat," ujar dia.

"Sementara sesuatu yang tidak valid secara intelektual dan keagamaan, malah itu yang diterima dalam masyarakat," lanjut dia.

2. Tokoh agama cenderung banyak diajak bicara selesaikan akibat

Penandatanganan nota kesepakatan antara Pendeta dan Heri-Sholihin. (IDN Times/Imam Faishal)

Tantangan selanjutnya, kata Umar, tokoh-tokoh agama cenderung lebih banyak diajak berbicara untuk menyelesaikan akibat, tapi jarang dilibatkan untuk membicarakan sebab yang menyebabkan akibat itu muncul.

"Bagaimana mungkin, sebagai tokoh umat beragama, menyelesaikan suatu persoalan akibat, kalau tidak pernah terlibat di dalam merumuskan sebab yang menyebabkan akibat itu muncul," kata dia.

3. Tokoh agama tidak diperlakukan seperti pemadam kebakaran

ilustrasi ulama (pexels.com/Alena Darmel)

Lebih lanjut, Umar berharap agar tokoh agama tidak diperlakukan seperti pemadam kebakaran, yaitu hanya dilibatkan untuk menyelesaikan persoalan tapi apa yang menyebabkan persoalan itu tidak pernah dilibatkan.

"Karena itu juga, perlu ada introspeksi kita sebagai tokoh agama, mengapa ada jarak antara lingkungan pacu dan kehidupan umat beragama itu sendiri," ucap dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Deti Mega Purnamasari
EditorDeti Mega Purnamasari
Follow Us