Presiden Amerika Serikat dari Demokrat dan mantan wakil presiden Joe Biden berbicara dalam sebuah pemberhentian kampanye di Johnstown, Pennsylvania, Amerika Serikat, Rabu (30/9/2020) (ANTARA FOTO/REUTERS/Mike Segar)
Hikmahanto pun menjelaskan ada empat fokus penting yang harus dilakukan Joe Biden untuk AS. Pertama, AS harus memikirkan kemaslahatan dunia ketimbang dirinya sendiri. Sebab, hal itu seakan luntur saat rezim Trump memimpin, padahal AS sebelumnya nilai menganut untuk menyejahterakan dunia agar AS sejahtera.
Selain itu dia juga harus bisa menumbuhkan perekonomian dunia agar ekonomi AS bangkit, mengamankan dunia agar keamanan AS terjaga dan menyeimbangkan kekuatan yang ada di dunia agar AS menjadi pemimpin dunia.
"Pada era Trump, nilai tersebut ditinggalkan dan lebih fokus untuk membangun AS dengan mengabaikan dunia. Bahkan, berkonflik secara head to head dengan sejumlah negara," ujar Hikmahanto.
Kedua, jangan ada lagi kejutan-kejutan kebijakan yang dijalankan oleh AS. Di bawah Trump, banyak kebijakan yang dinilai Hikmahanto tidak pernah terpikir oleh masyarakat internasional.
Kebijakan kontroversialnya yakni bertemu dengan Presiden Korea Utara Kim Jong Un, keluar dari WHO, memindahkan kedutaan besar AS dari Tel Aviv ke Jerusalem, serta mengakhiri secara pihak hasil perundingan Iran dengan lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB terkait pengembangan nuklir Iran.
"Ketiga, Joe Biden diharapkan menjalankan kebijakan-kebijakan luar negeri AS yang telah dirancang secara lama dan detail oleh para birokrat AS," beber pria yang sempat jadi tenaga ahli atau staf ahli untuk sejumlah instansi pemerintah tersebut.