Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Pengamat: Secara Strategis, Indonesia Berharap Trump Menang Pemilu

Donald Trump ketika mengadakan reli kampanye di Londonderry, New Hampshire, Amerika Serikat, Jumat (28/8/2020) (ANTARA FOTO/REUTERS/Carlos Barria)
Donald Trump ketika mengadakan reli kampanye di Londonderry, New Hampshire, Amerika Serikat, Jumat (28/8/2020) (ANTARA FOTO/REUTERS/Carlos Barria)

Jakarta, IDN Times - Pengamat Hubungan Internasional Universitas Padjajaran Teuku Rezasyah menyebut sejumlah negara di Asia berharap Donald Trump memenangkan Pemilihan Presiden Amerika Serikat 2020. Termasuk di dalamnya, Indonesia.

"Jadi kalau kita berpikiran strategis, Indonesia ini sebenarnya kita mengharapkan Trump yang naik," ujar Teuku dalam diskusi virtual yang berlangsung pada Sabtu (7/11/2020).

1. Alasan Teuku sebut Indonesia berharap Trump memenangkan pemilu

Bincang virtual Perspektif Indonesia "For Biden, For Trump?" (YouTube.com/Radio Smart FM)
Bincang virtual Perspektif Indonesia "For Biden, For Trump?" (YouTube.com/Radio Smart FM)

Teuku menyebutkan Indonesia secara strategis berharap Donald Trump yang memenangkan pemilu presiden Amerika Serikat 2020 bukan tanpa alasan.

"Kemampuan kita menjaga keutuhan wilayah darat, laut, dan udara hingga selat-selat strategis itu akan sangat menguntungkan Amerika Serikat. Dengan Trump naik, itu Asia Pasifik itu akan dipelototi 24 jam, jadi kan ada nilai tambah bagi kita," ujar dia.

2. Kestabilan ASEAN itu penting untuk Amerika Serikat

Bincang virtual Perspektif Indonesia "For Biden, For Trump?" (YouTube.com/Radio Smart FM)
Bincang virtual Perspektif Indonesia "For Biden, For Trump?" (YouTube.com/Radio Smart FM)

Teuku juga menilai posisi Indonesia dan ASEAN itu penting bagi Amerika Serikat. Menurut dia, AS sangat menghargai keberadaan Indonesia di ASEAN. "Karena Indonesia yang stabil, ASEAN yang stabil, itu merupakan daya dukung juga bagi kepentingan nasional dia," ujar dia.

Dia menilai masih banyak aspek-aspek kerja sama yang belum dimanfaatkan Indonesia atas hubungannya dengan Amerika. Termasuk kerja sama dalam bidang keagamaan, alih teknologi, hingga riset maritim.

3. Pekerjaan rumah Joe Biden pada bulan-bulan awal jadi Presiden Amerika Serikat

Presiden AS Joe Biden (ANTARA FOTO/REUTERS/Kevin Lamarque)
Presiden AS Joe Biden (ANTARA FOTO/REUTERS/Kevin Lamarque)

Menurut Teuku, ada pekerjaan rumah (PR) yang harus diselesaikan Joe Biden jika terpilih jadi presiden Amerika Serikat. Hal ini berkaitan dengan kondisi dalam negeri AS yang menurut dia tampak bermasalah.

Mulai dari permasalahan hubungan dengan Tiongkok, masalah multilateralism, hingga sejumlah perjanjian internasional yang juga bermasalah.

"Jadi saya pikir, Biden 1-2 bulan ini (jika terpilih) akan tersita waktunya untuk pembenahan di dalam negeri. Terutama sekali mencari elite-elite," kata Teuku.

Namun, Teuku meyakini dunia dan AS akan menjadi lebih tenang jika dipimpin Biden. "Kalau pun Biden yang naik, Insyallah dunia lebih tertib, dunia lebih tenang. Lihat figur Biden itu orang tenang," tutup dia.

Share
Topics
Editorial Team
Margith Juita Damanik
EditorMargith Juita Damanik
Follow Us