Jakarta, IDN Times - Kementerian Kesehatan mengungkapkan data bahwa berdasarkan hasil riset, tingginya angka kematian pasien COVID-19 di ICU disebabkan sejumlah faktor.
“Riset kami menunjukkan bahwa sistem rujukan yang berbelit, pasien terlambat datang ke pusat pengobatan, diagnosis terlambat diberikan, pengobatan yang tidak kuat mau pun ketidak-tersediaan ventilator yang berpengaruh pada angka mortalitas di ICU,” ujar Staf Khusus Menkes Bidang Pembangunan dan Pembiayaan Kesehatan Alexander Ginting dalam siaran tertulis dilansir halaman resmi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Selasa (22/9/2020).