Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Luhut Sebut Indonesia Masih Hadapi Masa Kritis sampai 3 Bulan ke Depan

IDN Times/Teatrika Handiko Putri
IDN Times/Teatrika Handiko Putri

Jakarta, IDN Times - Wakil Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Luhut Binsar Pandjaitan menyebut masa kritis Indonesia dalam penanganan COVID-19 akan terjadi hingga dua-tiga bulan ke depan. Masa kritis itu akan tetap diharapi hingga tahap vaksinisasi berjalan.

"Critical time kita pada Januari kita dalam posisi lebih baik. Tapi harus kompak, tidak boleh saling menyalahkan, merasa paling benar sendiri, menuduh sana sini. Tenang saja kita akan selesaikan dengan baik. Kita upayakan jangan sampai da outbreak sampai ada vaksin," kata Luhut dalam konferensi pers virtual, Jumat (18/9/2020).

1. Berharap vaksinisasi bisa mencapai target

Ilustrasi vaksin COVID-19 (IDN Times/Arief Rahmat)
Ilustrasi vaksin COVID-19 (IDN Times/Arief Rahmat)

Luhut berharap pada Desember ini, proses vaksinisasi COVID-19 bisa berjalan maksimal. Dia akan meminta bantuan TNI, Polri dan unsur-unsur kesehatan untuk melakukan injeksi di tempat yang diprioritaskan. Ia juga berharap tahun depan akan ada 270 juta vaksin yang disediakan pemerintah yang siap diinjeksikan.

"Khususnya tempat kesehatan dan pembantunya. Kalau itu sampai Januari sudah sampai 100 juta yg diinjeksi, saya kira mungkin (COVID-19) akan mulai terkendali," ujar Luhut.

2. Perlu jaga disiplin masyarakat akan protokol kesehatan

ilustrasi COVID-19 (IDN Times/Sukma Shakti)
ilustrasi COVID-19 (IDN Times/Sukma Shakti)

Selain vaksin, Luhut juga menegaskan akan mengetatkan protokol kesehatan yang mulai longgar di masyarakat. Hal itu terlihat dari kenaikan kasus di beberapa provinsi. "Kita lihat ada tren kenaikan di September dibanding sebelumnya meski jumlah kesembuhan naik," kata Luhut.

Luhut mengakui dengan dibukanya sektor perekonomian, masyarakat mulai tidak disiplin. "Kita tidak disiplin sehingga angka kematian dan infeksi meningkat. Sekarang kita ketatkan lagi," katanya.

3. Masyarakat anggap remeh COVID-19

Warga kedapatan tidak mengenakan masker di wilayah Sesetan (Dok.IDN Times/Humas Pemkot Denpasar)
Warga kedapatan tidak mengenakan masker di wilayah Sesetan (Dok.IDN Times/Humas Pemkot Denpasar)

Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19, Doni Monardo mengatakan terdapat lima provinsi yang mengalami peningkatan kasus COVID-19 yakni Jakarta sebesar 30 persen, Jawa Timur 29 persen, Jawa Tengah 18 persen, Jawa Barat 16 persen, dan Kalimantan Selatan 14 persen.

"Masyarakatnya masih merasa yakin tidak akan kena COVID," ucap Doni.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us