Jakarta, IDN Times - Kementerian Transmigrasi memiliki cara berbeda untuk melakukan refleksi satu tahun pembentukannya. Mereka memilih melakukan open house selama 24 jam dan mengajak publik untuk ikut hadir. Bahkan kehadiran mereka juga bisa dilakukan melalui daring.
Menteri Transmigrasi M. Iftitah Sulaiman mengatakan, acara open house 24 jam memiliki banyak makna filosofis. "Pertama, kami ingin lebih dekat ke rakyat. Kami ingin mendengar langsung (aspirasi). Kan sekarang eranya sudah berubah menjadi era digital. Kehadiran bukan hanya secara fisik tapi hati serta pikiran tetap terkoneksi," ujar Iftitah di kantor Kementerian Transmigrasi, Jakarta Selatan pada Sabtu (18/10/2025).
Kedua, lewat acara tersebut Kementerian Transmigrasi ingin melakukan kontemplasi selama satu tahun terakhir apa saja yang sudah dikerjakan. Sebab, hingga saat ini masih muncul pertanyaan kegiatan dan tupoksi transmigrasi.
"Ini menjadi sarana bagi kami, duduk bareng selama 24 jam, jam berapa saja mereka bisa menyampaikan secara offline dan online, kami terbuka," tutur menteri dari Partai Demokrat itu.
Ia bahkan menyebut, sejak Senin lalu sudah dibuka layanan yang bisa dijangkau oleh publik untuk memberikan kritik dan saran. Iftitah menyebut, sudah ada 1.754 kritik dan pesan yang masuk.
"Kami ingin pertanyaan-pertanyaan yang masuk di sini menjawab tanda tanya netizen," katanya.